Senin, 30 Maret 2020

Scorpions Yang Melegenda


Sebagai penutup di tantangan ini saya ingin mengupas tentang musik. Kali ini akan bercerita tentang  grup musik yang memang sangat populer di kalangan pecinta musik dunia dan memiliki penggemar di berbagai penjurunya.

Yang pernah lewat di era tahun 1970 hingga awal tahun 2000 an, tentu sudah mengenal grup yang legendaris asal Hannover Jerman. Grup ini salah satu grup musik yang bergenre rock favorit saya. Dibentuk pada tahun 1969 oleh Rudolf Schenker sebagai vocal dan gitaris, Karl-Heinz Folmer, sebagai lead gitar, Lothar Heimberg sebagai bass, Wolfgang Dziony sebagai drum. Tahun 1971 Klaus Meine bergabung sebagai vocal baru.

Lagu-lagu mereka umumnya meledak di pasaran. Seperti Rock Like You, Always Somewhere, Still Loving You, When The Smoke is Going Down, Wind of Change, You and I dan lain-lain. Tur pertama mereka ke Amerika dan berbarengan dengan merilis album "Lovedrive" ternyata gagal memperoleh perhatian dari publik Amerika. Bahkan album mereka dilarang beredar disana karena penggunaan cover yang terlalu vulgar.

Lengkingan suara Klaus Meine yang ciri khas membuat lagu-lagu mereka memang enak disimak. Pas disebut grup musik yang rada-rada cadas.

Pada tahun 1972 album "Blackout" menjadi album yang terjual paling banyak yaitu lebih dari satu juta copy. Disusul dengan album "Love at First Sting" pada tahun 1984 yang mempopulerkan lagu Rock You Like a Hurricane.

Album "Crazy World" menjadi album terlaris dan tersukses sepanjang sejarah grup ini. Lagu "Wind of Change" menjadi album terakhir mereka. Seiring dengan perkembangan trend musik alternatif  yang semakin populer, kesuksesan grup ini pun menurun. Namun masih menjadi grup yang melegenda dan memiliki fans yang tak akan pernah melupakannya.

Para personil grup ini beranjak menua seiring zaman. Tidak adanya tur-tur keliling dunia lagi yang mereka bawakan. Hanya lagu-lagunya yang akan menjadi kenangan sepanjang masa.


#Day31
#Odop
#Estrilook Community

Sumber Video Youtube



Ira Mulya


Minggu, 29 Maret 2020

Rencana Allah SWT Pasti Yang Terbaik

Kampanye Pergi ke Tanah Suci untuk Anak Muda | Marketeers ...
Marketeers
Banyaknya rencana-rencana manusia yang telah disusun sedemikian matang, tanpa diduga harus di tunda. Sehubungan dengan semakin meluasnya virus Covid-19 yang melanda belahan dunia. Namun manusia tentu jangan lelah berdoa, berjuang, tetap menjaga diri dan berada di rumah agar terhindar dari virus corona. Semoga ada keajaiban yang akan mengeluarkan kita dari bencana ini. Karena hanya Allah SWT yang mendatangkan segala bentuk musibah agar manusia selalu mawas diri dan meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan.

Seperti halnya orang-orang yang telah memiliki niat untuk pergi ber-umroh, dan siap diberangkatkan sesuai jadwalnya, tiba-tiba harus di cancel. Siapa menyangka ternyata pemerintahan Saudi Arabia menutup sementara untuk para jemaah-nya yang akan beribadah di sana. Khususnya di Mekah dan Madinah lantaran si Covid 19 ini yang dari hari ke harinya semakin jumawa. Bukan cuma itu, bahkan ada beberapa orang jemaah umroh asal Indonesia yang sudah terlanjur disana sebelum wabah itu meluas, kini masih tertahan di Saudi karena terjebak lockdown dan tak bisa pulang.

Apa boleh di kata! Rencana Allah SWT lebih mengagetkan. Rencana besar dan bernilai pahala pun dengan niat yang pasti ikhlas karena Allah, akhirnya harus tertunda juga. Semua adalah keputusan pemerintahan Saudi Arabia yang tak bisa diganggu gugat sampai batas waktu yang belum dipastikan. Jika sudah demikian tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi kenapa sebabnya. Tidak ada daya dan upaya dari diri manusia selain berserah diri sepenuhnya dan sabar sampai menanti saatnya tiba. Insya allah segala sesuatu atas izin-NYA pasti nyata.

Semoga dengan adanya wabah ini kita bisa lebih yakin lagi dengan takdir dariNYA. Rencana-rencana baik dan indah ke depannya pasti akan Allah wujudkan. Dambaan bagi setiap umat muslim yang ingin segera menginjakkan kaki di tanah suci sebagai tamu Allah pasti akan terlaksana. Tidak ada yang mustahil bagi Allah jika Dia berkehendak apapun bisa terjadi. Terkadang ada yang tidak direncanakan malah biasanya akan terwujud.

Apalagi rencana-rencana yang hanya sekedar jalan-jalan bersama keluarga dan teman-teman misalnya, atau rencana mudik ke kampung halaman, sekalipun segala persiapan yang sudah tersusun dengan rinci dan bahkan biaya sudah dipersiapkan dan lain sebagainya, semua itu bisa saja dengan sangat mudahnya Allah gagalkan. Walaupun secara langsung, bila dilihat secara kasat mata manusia,  bahwa karena virus-lah yang menyebabkannya berbagai perjalanan tertunda, akses kemanapun ditutup, sekolah-sekolah diliburkan, perusahaan-perusahaan jasa pariwisata sementara karyawannya dirumahkan, toko-toko dan pasar-pasar grosir penjual pakaian ditutup dan lain sebagainya. Namun di balik semua itu sesungguhnya adalah rencana Allah SWT. Kita tinggal mengambil hikmahnya.

Mari sejenak kita renungkan. Rencana baik manusia belum tentu baik menurut Allah SWT. Jadi sudah sejatinya manusia hanya menerima dengan ikhlas semua yang telah digariskan. Kembalikan semua hanya kepadaNYA. Hasbunallah wa nikmal wakil nikmal maula wanikman nasir. Cukuplah allah sebagai tempat diri kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami.


#Day30
#Odop
#Estrilook Community


Ira Mulya








Sabtu, 28 Maret 2020

Kenangan Tak Terlupakan Ketika Anak Sakit

Saat Anak Sakit, Kapan Perlu Dibawa ke Dokter? (2)
Mother and Baby Indonesia
Memiliki anak saat demam dan panas tinggi tentu sudah pernah dialami oleh setiap ibu mana pun. Pengalaman itu juga pernah beberapa kali saya alami saat anak-anak masih balita. Reaksinya tentu pertama-tama panik dan tak tahu harus bagaimana menghadapi situasi itu. Lantaran anak sudah keburu rewel dan menangis terus menerus. Kala itu saya benar-benar bingung dan kaget karena belum mengerti dengan baik cara menghadapinya. Apalagi suami dinas diluar kota dan hanya pulang seminggu sekali. Jadi semua serba sendirian.

Karena demam anak saya tak kunjung mereda akhirnya saya bawa ke dokter spesialis anak terbaik di kota tempat saya tinggal. Berkat cerita sana-sini dan dari mulut ke mulut, singkat cerita dokter itu saya kunjungi dan harus daftar terlebih dahulu karena pasien disana selalu penuh. Zaman waktu itu tahun 1999 belum ada alat komunikasi seperti telepon selular, dan hanya bisa mendaftar dengan cara datang terlebih dahulu dan diberikan nomor antrian.

Tempat praktek itu memang benar-benar penuh oleh pasien anak-anak. Sampai-sampai saya tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa berdiri sambil menggendong anak saya yang menangis terus. Anak-anak lain pun terlihat sama. Rewel dan entah apa maunya anak-anak yang terkadang serba salah. Wajah-wajah bingung dan sedih dari raut orang tuanya tampak jelas menggambarkan bahwa situasi itu benar-benar sama dengan apa yang saya alami dan rasakan. Senasib dan sepenanggungan.

Dari sudut halaman tempat praktek itu banyak penjual mainan anak-anak dan pedagang asongan. Mereka mencari rejeki dengan tujuan lainnya adalah membuat anak-anak yang sedang sakit merasa terhibur dan senang. Karena anak-anak yang rewel jadi reda setelah dibelikan mainan.

Setelah tiba giliran nama anak saya dipanggil, saya pun masuk ke ruang pemeriksaan. Dibantu seorang perawat anak saya yang sedang panas tinggi itu pun ditimbang terlebih dahulu berat badannya. Lalu dibaringkan di tempat tidur khusus pemeriksaan. Bajunya dibuka dan dokter pun meletakkan termometer di ketiaknya. Tidak banyak kata yang diucapkan oleh dokter tersebut. Beliau hanya fokus dan diam sambil terus memeriksa dengan stetoskop di bagian perut, dada dan punggungnya. Seolah tidak memberikan kesempatan saya bicara sedikitpun, namun dari relung batin  saya, saya mengerti bahwa itu tidaklah penting karena dokter itu sudah jauh memahami dari apa yang saya tahu. Akhirnya selesai sudah tanpa ada percakapan. Saya pun duduk di depan meja kerjanya sambil menunggu resep yang sedang ditulisnya. Saya pun memberikan uang pemeriksaan yang sudah saya persiapkan sambil berkata terima kasih banyak. Dokter itu pun hanya mengatakan "Berikan obatnya sesuai petunjuk." Singkat dan padat.

Tanpa diduga setelah saya tiba di rumah, tiba-tiba anak saya suhu panasnya menurun padahal obat belum diberikan. Dia pun tidur dengan pulas dan tidak rewel. Setelah bangun saya suapin dengan bubur olahan sendiri dan anak saya pun makan dengan lahap padahal selama dua hari itu tak mau makan sedikitpun dan hanya minum ASI.

Alhamdulillah.....ternyata anak saya kembali ceria seperti semula. Obat atas anjuran dokter pun hanya diminum sekali saja. Karena pada dasarnya obat-obatan itu sesungguhnya tidak baik juga untuk pertumbuhan anak.

Ternyata benar juga apa yang dibicarakan orang-orang yang telah mengenal dokter itu dan cara mengobati pasiennya. Walaupun tak banyak kata yang diucapkan namun sentuhan tangannya sangat meng-sugesti pasiennya terutama anak-anak. Dimana anak-anak yang sakit dan telah diperiksa hanya mendapat sekali sentuhan saja, anak yang sakit itu akan sembuh seketika.

Dokter itu pun mendapat gelar Profesor setelah banyak penelitiannya yang berhasil. Kini dokter kenangan itu sudah tiada dan digantikan oleh anaknya yang juga dokter spesialis anak.
Terima kasih dokter... dalam diam-mu kau adalah penyelamat bagi banyak anak-anak yang kini masih bernafas dan tumbuh ceria menjadi besar.

#Day 29
#Odop
#Estrilook Community


Ira Mulya




Jumat, 27 Maret 2020

Review Drama Korea Sky Castle

Poster film sky castle. FOTO/Imdb


Pernah nonton drama Korea Sky Castle? Drama Korea yang pernah tayang di stasiun televisi swasta Trans TV beberapa waktu yang lalu? Drama Korea ini memang patut dijadikan contoh buat semua keluarga-keluarga yang lainnya. Khususnya bagi para orang tua agar tidak terlalu memaksakan keinginannya demi sebuah gengsi. Lantas terobsesi dengan pendidikan anak-anaknya sehingga pada akhirnya semua berjalan menjadi tidak normal dan tentu saja tragis.

Cerita ini menampilkan tentang sisi kehidupan keluarga di lingkungan elite. Persaingan, percintaan, cemburu, dan pembunuhan melengkapi jalan cerita ini. Drama yang memiliki rating tertinggi di Korea Selatan ini mampu mengalahkan drama serial Goblin pada tahun 2016 lalu.
Drama keluarga ini memang sangat unik dan ada unsur komedi dalam segmen-segmen tertentu. Bercerita tentang kehidupan 4 keluarga kaya raya di perumahan elite yang bernama Sky Castle.

Keluarga itu yaitu pasangan Han Seo Jin (Yum Jung Ah) yang menikah dengan Kang Joon Sang (Jung Joon Ho) seorang dokter ahli bedah ortopedi, memiliki dua anak perempuan. Salah satunya adalah Yeh Suh anak sulung mereka. Gadis yang sudah terlihat ambisi itu tentu sangat diandalkan oleh kedua orang tuanya yang sama ambisinya dan harus terus belajar serta mendapatkan nilai yang sempurna, agar nantinya dapat masuk ke perguruan tinggi negeri terbaik di kota Seoul. Sehingga Yeh Suh memiliki guru les pribadi yaitu teacher Jo yang ternyata kejam dan memiliki kehidupan kelam dalam rumah tangganya. Han Seo Jin sang ibu menjadi wanita yang terlihat sempurna dan elegan padahal memiliki rahasia kelam di masa lalunya.

Kisah lainnya adalah keluarga yang baru pindah dan menempati rumah keluarga Lee Myung Joo yang bunuh diri di rumah tersebut karena ulah anaknya. Keluarga baru itu yaitu seorang penulis Lee So Im (Lee Tae Ran) yang terlihat berbeda dari tiga yang lainnya. Lee So Im yang tidak memaksakan pendidikan terhadap anaknya dan mulai tertarik dengan kisah yang dialami keluarga yang ia tempati rumahnya itu dan berencana akan membuat novel yang ceritanya adalah keluarga Lee Myung Joo. Lee So Im seorang istri yang pengertian dan bijaksana dan menikah dengan Hwang Chi (Choi Won-Young) dokter spesialis bedah syaraf yang berpindah dinas di rumah sakit yang sama dengan suami Han Seo Jin dan Jin Jin Hee.

Keluarga lainnya adalah No Seung Hye (Yoon Se Ah) yang menikah dengan seorang profesor hukum yaitu Jaksa Cha Min Hyuk (Kim Byung Chul) memiliki seorang anak perempuan yang kuliah di luar negeri tapi ternyata tidak terbukti karena sang anak sebetulnya tidak diterima di sekolah tersebut serta dua anak lelaki kembar yang sangat dipaksakan untuk belajar dengan keras dan harus pintar. Cha Min Hyuk yang selalu bicara tentang kebahagiaan dan tentang keadilan namun sesungguhnya ia adalah seseorang yang sangat egois. Karena keegoisannya keluarga itu nyaris hancur berantakan. No Seung Hye sang istri sempat meminta cerai dari suami egoisnya itu dan anak-anaknya pun pergi meninggalkannya.

Karakter lainnya adalah Jin Jin Hee (Oh Na Ra) yang sedikit nyinyir dan berkiblat pada Han Seo Jin. Hal apapun yang Han Seo Jin lakukan pada anak-anaknya, Jin Jin Hee mencoba menerapkan pada dirinya dan keluarganya. Suami Jin Jin Hee yang seorang dokter ahli bedah ortopedi Woo Yang Woo
(Jo Jae Yun) merupakan teman kerja di rumah sakit yang sama bersama suami Han Seo Jin. Ia memilik seorang anak lelaki yang memiliki otak pas-pasan dan sedikitnya membuat malu keluarga itu karena anaknya tersebut tidak mampu seperti anak-anak tetangganya yang di Sky Castle tersebut.

Peran Teacher Jo dan Hae Na menjadi pelengkap drama ini. Teacher Jo yang sangat kejam dalam membimbing Yeh Suh setiap memberikan pelajaran tambahan membuat kita turut terbawa emosi dan gemas dengan perannya. Karena mau tak mau Yeh Suh terseret juga dengan karakter Teacher Jo.

Sedangkan Hae Na seorang gadis manis teman sekelas Yeh Suh yang memiliki otak cemerlang tentu menjadi rival Yeh Suh dalam segala hal. Hae Na yang ibunya sedang mengalami sakit dan tengah dirawat sampai akhirnya meninggal. Tanpa diduga Hae Na adalah anak dari dokter Kang Joon Sang, ayahnya Yeh Suh. Karena dulu saat ibu Hae Na mengandung dirinya, Kang Joon Sang ternyata sudah dijodohkan dengan Han Seo Jin dan pergi meninggalkannya tanpa tahu bahwa ibu Hae Na sedang mengandung. Akhirnya semua terbongkar dan tragis. Hae Na pun meninggal karena didorong Teacher Jo dari atas balkon rumah kekasihnya yang tak lain anak dari Lee So Im sang penulis yang baik itu.

Nah keluarga-keluarga itu dengan sangat ambisius dan bersaing tentu melakukan berbagai cara demi anak-anak mereka meraih nilai-nilai tinggi yang sempurna dan membuat mereka merasa bangga tak peduli anak mereka kelelahan belajar tiada henti dengan penuh tekanan. Semoga dapat dijadikan contoh ambil yang baiknya dan buang yang buruknya.


#Day28
#Odop
#Estrilook Community


Ira Mulya










Kamis, 26 Maret 2020

Jika Tuhan Berkehendak, Percayalah Bantuan Itu Pasti Datang

Hasil gambar untuk gambar acara bedah rumah global tv
mojok

Saya suka sekali nonton beberapa acara di salah satu televisi swasta di Indonesia ini, yang mengangkat tema rakyat kecil. Biasanya saya sudah ada di depan tivi bersama anak saya yang kebetulan juga menyukainya. Acaranya tak lain berupa sebuah bantuan-bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu. Seperti uang kaget, bedah rumah, atau berbagi rejeki. Sangat menyentuh dan mengapresiasi.

Entah kenapa saya selalu trenyuh dan kadang ikut bersedih dengan kehidupan mereka-mereka yang begitu memprihatinkan. Mungkin agak lebay sedikit ya, tapi memang begitulah. Dengan begitu kita dapat melihat bahwa kehidupan di dunia ini tentulah sangat banyak perbedaan. Rejeki dan nasib seseorang mutlak adalah ketentuan dari sang pencipta. Kita hanya diberikan kemampuan sesuai batas yang telah digariskan. Selebihnya adalah urusan Allah SWT. Singkat cerita Saya bisa bercermin bahwa hidup itu tidak selalu di atas.

Bagaimanapun kita banting tulang mencari nafkah untuk menghidupi beberapa orang yang kita cintai dan bukan tak ingin membahagiakan orang-orang tersebut, namun apa boleh buat?
Terkadang keadaan tak bisa merubah apapun kecuali hanya Allah yang akan memberikan semuanya secara tak terduga. Seperti halnya yang terjadi kepada satu keluarga yang tengah mendapat rejeki tak tak disangka-sangka melalui satu acara program tivi yaitu bedah rumah.

Mungkin bagaikan mimpi di siang bolong, tetiba datang dua orang yang membawakan acara tersebut mendatangi rumahnya. Melewati berbagai segmen-segmen dan panduan dari tim kreatif, sampai akhirnya rumah lamanya diruntuhkan dan sekeluarga itu diboyong sementara ke hotel untuk menginap sampai rumah yang dibedahnya selesai.

Sungguh senang rasanya melihat betapa bahagianya mereka sekeluarga tatkala dapat merasakan menginap di hotel yang sebelumnya tak terbayangkan oleh mereka. Jangankan untuk menginapnya melihatnya pun merupakan hal yang tak pernah mereka rasakan. Dijamu makan dengan sangat spesial dengan menu-menu yang belum pernah mereka nikmati. Diberikan hadiah-hadiah tambahan buat mereka sekeluarga. Tentu mereka bahagia dan terharu.

Terlontar sebuah ucapan dari bapak yang sedang mendapatkan rejeki tersebut, bahwa ia sekeluarga hanya makan nasi yang dimasak dari beras yang berceceran di gudang penyimpanan beras. Dengan sayuran kangkung yang memetik sendiri di pinggiran sawah milik orang lain. Lauknya hanya ikan asin kering yang di goreng dengan minyak jelantah yang sudah beberapa kali di pakai. Tak bisa saya bayangkan betapa penuh kesabarannya bapak itu dalam menghadapi kenyataan hidupnya. Penghasilannya hanya menjual botol-botol bekas minuman yang tidak seberapa, bahkan jauh dari minim sekali.

Namun Allah SWT tak akan pernah diam. Dia maha pemurah dan penyayang untuk orang-orang sabar yang sudah berusaha dan bertaqwa. Maka jangan lelah berikhtiar dan berdoa karena pertolongan itu akan datang secepat yang tak terkira.

Saya tak ingin membandingkan, ini hanya contoh kecil dan harus direnungi sejenak. Sementara di luaran sana, masih banyak orang-orang yang hidupnya berpoya-poya, uang dengan sangat mudahnya dibuang-buang hanya untuk kepuasan batin yang sesungguhnya tiada berguna. Namun sungguh banyak yang tak tergerak hatinya untuk melihat sekelilingnya. Iya benar, memang itu hak mereka dan uang-uang mereka, namun apakah ada sedikit saja rasa iba dan empati dalam batinnya? Walaupun tidak semua demikian ya. Semoga Allah membukakan hatinya. Yuk kembali ke bapak yang sedang mendapat rejeki tadi.

Bapak yang mendapat rejeki itu akhirnya tiba beserta keluarganya di  area rumah barunya. Pemandu acara siap-siap menghitung mundur di bantu warga setempat dan tirai pun terbuka. Masya allah....semua terharu menyaksikannya termasuk saya di rumah. Akhirnya rumah itu sudah layak untuk dihuni lagi. Perabotannya baru semua, tidak ada lagi barang-barang lama milik keluarga itu. Semua terganti bahkan bapak itu mendapat tambahan satu ekor kambing untuk dipelihara. Terima kasih ya Allah. Turut senang.

Terima kasih Global TV tetap jaya dan sukses terus. Pertahankan program-program bantuan untuk rakyat kecil yang membutuhkan.


#Day 27
#Odop
#Estrilook Community


Ira Mulya










Rabu, 25 Maret 2020

Mengenal 4 Perbedaan Temperamen

Hasil gambar untuk Gambar orang yang temperamen keras
Dailymoslem

Dalam setiap hubungan, baik pasangan suami istri, jalinan persahabatan atau jalinan pertemanan, tentu sebelumnya tidak akan pernah mengetahui secara keseluruhan bagaimana sifat dan karakter yang dibawa masing-masing individu dalam biduk pernikahannya atau dalam lingkungan pergaulannya. Hal ini akan membuat setiap pasangan atau persahabatan merasa kaget karena karakter yang sesungguhnya akan nampak jelas setelah keduanya ada dalam satu rumah atau ada dalam tali persahabatan yang telah lama terbina. Semisal, bagi pasangan yang telah melalui proses pacaran yang cukup lama, atau bersahabat dengan beberapa orang teman terbilang cukup lama pula, sedikitnya akan saling mengetahui seluk beluk sifat serta temperamen masing-masing. Karena waktu yang lama itulah telah menyeretnya dalam sebuah proses. Sehingga akhirnya dapat saling mengerti dan memahami.

Perlu kedewasaan diantara kedua belah pihak dalam menyikapinya. Agar tidak menjadi konflik yang berkepanjangan. Perbedaan temperamen yang sangat jauh akan membuat salah satu yang lain merasa tak nyaman karena percekcokan akan timbul setiap saat. Untuk mencari jalan keluar ketika permasalahan kian mengerucut, ada baiknya kita kenali terlebih dahulu 4 macam temperamen berikut ini.



1. Intim

Orang-orang yang termasuk tipe ini umumnya mereka pandai bercerita dengan caranya yang menarik. Cerita sepele bisa di kemas menjadi cerita bak sinetron lengkap dengan bumbu-bumbunya. Sehingga orang yang mendengarnya menjadi terpesona. Memiliki pribadi-pribadi yang periang, ramah, friendly, hangat, spontan dan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang ada di dekatnya. Orang yang intim senantiasa selalu bergembira, sekalipun dia sedang bersedih namun tak akan menampakkan muka sedihnya di hadapan setiap orang. Selalu percaya diri dan tak pernah ragu saat ada dalam satu situasi. Satu hal lagi, orang intim akan selalu mencari perhatian. Namun dia akan mengakui dengan cepat bila melakukan kesalahan. Walau sedikit agak ceroboh dan kurang peduli dengan pendapat orang lain, Namun ia tetap optimis.


2. Dominan

Orang dominan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kuat, fokus dan tegas dalam segala hal mampu menjadikan seorang pemimpin yang tangguh dan kuat. Karena cenderung dominan, tak jarang ide-ide yang dimilikinya harus cepat tersampaikan dan akan berusaha dengan sekuat tenaga agar gagasannya diterima. Bahkan jika yakin dengan ide nya tak peduli orang suka atau tidak. Beradu argumen adalah kepiawaiannya, jangan harap kamu bakal unggul dengannya.
Bisa dikatakan orang dominan tentu amatlah ambisius, ego yang kuat, suka bersaing, berani mengambil resiko dan tentu tak mau dikalahkan. Ketakutan terbesarnya adalah kehilangan kekuasaan. Kurang pekanya terhadap perasaan seseorang sehingga ia akan sangat tak peduli terhadap sekelilingnya. Akhirnya banyak orang yang mundur dan menjauhinya.

3. Cermat

"Kalau mengupas buah itu harus begini, jangan begitu! Bukan apa-apa biar kelihatannya bagus aja dan cantik!" Begitulah orang-orang cermat akan berpendapat. Padahal buah kalau dikupas tetap saja hasilnya sama, toh pada akhirnya akan dimakan juga, simpel kan?
Namun tidak menurut si Cermat. Penuh pertimbangan dan selalu hati-hati adalah moto hidupnya. Ia akan mengerjakan sesuatu sesuai aturan. Mengerjakan sungguh-sungguh dengan sebenar-benarnya. Umumnya mereka tidak terlalu suka dengan hasil kerjaan orang lain yang asal-asalan. Tipe ini memiliki sifat perfeksionis, sensitif, perencana, butuh petunjuk yang detail dan rinci. Suka mengkritik dan susah memuji orang lain adalah karakternya. Namun hal terbesarnya adalah ia bisa diandalkan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dengan hasil yang memuaskan.

4. Stabil

"Aduh! hal segitu aja dibesar-besarkan! Apa ga bisa dibawa rileks, gitu?"
"Buat apa di pikirin?  Bikin tambah kerjaan aja!"
Nah, itulah orang-orang stabil yang memang pada dasarnya selalu memandang segala sesuatu dengan ringan, santai dan tak mau ribet. Mereka memiliki sifat tenang, penyabar, patuh, dan bisa mengontrol diri dengan cukup baik. Walau terkadang selalu menarik diri dari pergaulan, tapi bukan berarti tidak bisa bergaul. Ia lebih mementingkan rasa aman dan damai dalam dirinya daripada harus mendengar sesuatu yang akan membuatnya merasa tak nyaman. Sebetulnya ia pandai menempatkan diri, siapapun yang ada didekatnya akan selalu merasa tentram. Kepribadiannya yang penuh damai, manis dan tentu tidak suka dengan konflik dan tantangan. Kekurangannya adalah tidak antusias, lambat dan butuh waktu lama untuk sesuatu yang baru, Namun jangan salah mereka adalah orang-orang yang menyenangkan, cerdas dan enak diajak bicara.

Nah teman, alangkah baiknya kita selalu mengenal setiap kepribadian pasangan, teman, dan sahabat kita masing-masing. Tentu dengan demikian masalah yang ada di depan kita bisa kita carikan jalan keluarnya dengan baik. Setidaknya kita pelajari setiap karakternya dengan cara meng-kategorikan-nya dimana letak temperamen pasangan atau teman kita yang cocok dengan pemaparan di atas.
Semoga bermanfaat.

#Day26
#Odop
#Estrilook Community

Ira Mulya









Selasa, 24 Maret 2020

Jelang Hari Raya Nyepi Langkah Tepat Untuk Karantina Diri

Hasil gambar untuk gambar hari raya nyepi di bali
namalonews.com


Tahun 2020 ini adalah tahun ke dua puluh delapan saya melewati hari raya nyepi di pulau seribu pura ini. Namun baru kali ini nyepi bertepatan dengan pandemi virus corona. Kenapa disebut pandemi? karena epidemi ini melebihi skala batas internasional dan menyebar di seluruh dunia secara tak terduga. Orang-orang umumnya tidak memiliki kekebalan tubuh akan penyakit itu. Meluas dan menular dengan begitu cepat.

Karena pandemi corona ini kian meluas, dan cukup mengerikan menurut saya, namun ada pula sebagian orang banyak yang mengabaikannya. Entah merasa berani atau apalah itu, yang pasti mereka masih terlihat berkeliaran dengan maksud atau tanpa maksud dan tujuan. Kebetulan..... melewati hari raya nyepi ini merupakan saat yang tepat untuk mengunci diri dari keramaian.

Melihat dari sisi tradisi dan keagamaan masyarakat hindu di Bali, yang biasanya menjelang nyepi selalu banyak ritual yang harus dilakukan, seperti upacara melasti, hari pengerupukan dan pawai ogoh-ogoh. Baru kali ini ditiadakan. Pawai ogoh-ogoh yang selalu dinantikan masyarakat Bali sebagai tradisi yang dilakukan sebelum melaksanakan Tapa Brata Penyepian keesokan harinya, merupakan tradisi keagamaan yang sudah sekian abad dilakukan.

Pawai yang mengundang banyak orang untuk berkumpul dan menyaksikannya, tentu menjadi salah satu daya tarik para wisatawan asing. Namun tidak menutup kemungkinan jika tradisi itu terlaksana, bisa jadi virus itu kian meluas. Untungnya pemerintah daerah sudah memberlakukan peraturan dari pemerintah pusat agar tidak diadakannya berbagai kegiatan apapun demi menjaga virus itu kian mewabah.

Langkah tepat. Walaupun hanya dua puluh empat jam, sungguh adalah hal yang penuh arti! Disaat orang-orang yang ingin menampakkan dirinya untuk bepergian yang tak penting dan berkeliaran hanya untuk mondar-mandir yang tak jelas, inilah saatnya untuk diam di rumah mengurung dan mengkarantina sendiri.

Dan malam ini, sebelum nyepi tiba esok hari, yang biasanya selalu ramai dengan orang-orang yang hampir semua tumpah ruah ke jalanan, hanya untuk menyaksikan arak-arakan ogoh-ogoh yang semarak, diiringi gamelan  khas Bali "Bale Ganjur" yang selalu dengan kompaknya dimainkan para penabuhnya, obor-obor yang diusung oleh pemuda-pemudi yang menawan. Namun kali ini, semua tak terlihat dan berlalu dalam kesunyian.

Pintu-pintu rumah sudah mulai tertutup sejak lepas maghrib. Jalanan sudah sepi dan lampu-lampu sudah dipadamkan. Terlihat mobil-mobil polisi yang berpatroli untuk mengontrol ke setiap jalan, ke setiap gang, dan masuk ke area perumahan serta memberikan pemberitahuan melalui speaker, menghimbau untuk tetap berada di rumah dan menjaga diri dan kesehatan. Pasti! Detik-detik nyepi akan datang.

Sepi sesepi-sepinya. Suara anak tikus pun terdengar jelas. Perumahan tempat saya tinggal bagai daerah yang terisolir. Tak seorangpun terlihat menampakkan kepalanya hanya untuk sekedar menengok jalanan. Hanya melihat di balik tirai jendela kamar. Gelap sudah mulai terasa namun belum begitu pekat karena ada cahaya bintang kecil di kejauhan. Saya pun ada dihadapan laptop menyempatkan menulis sebelum jam dua belas malam nanti, target harus sudah tuntas, karena esok hari Internet tak akan terjangkau lagi. Memang begitulah keadaannya. Semua akses sudah ditutup dan sejenak tidak ada kegiatan yang harus dilakukan diluar rumah. Tepat! Begitu lebih baik.

#Day25
#Odop
#Estrilook Community


Ira Mulya








Motivasi Nge-Blog


Menjadi seorang blogger sebelumnya memang tak pernah terlintas di pikiran saya. Apa dan bagaimana dunia blog itu? Jujur saya baru mengetahui dua tahun belakangan ini. Kebetulan ada seorang teman yang belum lama saya kenal memiliki hobi menulis. Eh, cerita-cerita ternyata kita nyambung karena punya hobi yang sama, watak tidak jauh beda, visi dan misi hampir serupa. Pokoknya persahabatan itu dimulailah dari sana.

Awalnya ia menawarkan saya untuk membuat blog dan saya ikuti saja sarannya. Namun kendalanya adalah saya tidak menguasai teknologi komputer sama sekali. Maklum usia saya tidak memadai lagi untuk belajar dari awal alias sudah telat dan otak mulai lemot hehe. Akhirnya teman baik ini mengajari saya belajar nge-blog dari awal sampai akhir, maksudnya dari pertama buka laptop, sampai terhubung ke internet, buatkan email dan lain sebagainya.

Waktu awal-awal ada sosial media, kira-kira dua belas tahun yang lalu, saya baru mengenal facebook. Itupun anak-anak saya yang membuatkan dan mengajarinya. Karena saya punya hobi baca dan mengarang, zaman dulu orang menyebutnya mengarang. Facebook lah sasaran saya untuk menuliskan sesuatu yang ada dalam pikiran saya. Tentu tidak semua uneg-uneg dalam hati selalu dituangkan disana. Kata-kata motivasi atau kalimat-kalimat-kalimat bijak justru akan menambah nilai tersendiri untuk diri pribadi. Karena bagi saya kata-kata akan mencerminkan siapa dan bagaimana pribadi seseorang.

Sekarang setelah mengetahui dan menikmati dunia blog ini, sungguh adalah hal baru yang pasti membuat saya senang. Memiliki banyak teman, menambah ilmu tambahan dari yang tidak bisa apa-apa menjadi bisa, setidaknya walau hanya sekedar menulis dan mempublikasikannya. Alhamdulillah yang berkunjung di blog saya juga selalu ada. Sesungguhnya jujur tidak ada motivasi lain selain  hanya melampiaskan segala sesuatu yang ada di dalam alam pikiran saya dan pasti membuat saya sangat senang. Terlepas suka atau tidaknya orang dengan tulisan-tulisan saya, saya tetap akan terus ngeblog samapai semampu saya untuk berkarya. Karena setiap orang punya cara dan karakter yang berbeda-beda dalam segi penulisan atau penuturan kata-kata, hal itulah yang harus selalu kita hargai.

Tahun 2020 ini tentu saya ingin memiliki blog yang lebih cantik dan berkualitas dari sebelumnya. Namun harapan itu belum saya wujudkan karena beberapa kendala yang tadi saya sebutkan di atas. Untuk sementara tak apalah saat ini, biarkan dengan halaman -halaman yang monoton dan belum pernah di ganti. Semoga ke depannya lebih baik lagi. Yang penting semangat masih terus berkobar, pantang menyerah, dan jangan bosan dengan tantangan-tantangan menulis lainnya. Ayo!!! lawan malas dan berjuanglah!

#Day24
#Odop
#Estrilook Community

Ira Mulya



Senin, 23 Maret 2020

Pentingnya Menjaga Komunikasi Dalam Setiap Hubungan

Young couple arguing in a cafe. Relationship problems.



Komunikasi dalam suatu hubungan adalah hal penting yang harus selalu dilakukan. Baik dengan pasangan hidup, dengan orang tua, dengan anak atau bisa jadi dengan teman kerja, atau dengan atasan. Tidak lain, karena terjalinnya komunikasi yang baik akan menghasilkan hubungan yang harmonis, jauh dari konflik, saling memahami dan tentu saja bahagia akan didapat.

Banyaknya pasangan suami istri yang cekcok dalam perkawinannya lantaran kurangnya komunikasi. Orang tua yang kurang memberikan perhatian atau minimnya waktu untuk sekedar mengobrol dengan anaknya karena kesibukkan yang tak kunjung selesai. Anak yang selalu sibuk diluar rumah sehingga pertemuan dengan orang tua tidak intens lagi dan lain sebagainya.

Misalnya dalam suatu rumah tangga, antara suami dan istri yang memiliki sikap yang keras dengan Ego yang selalu dipelihara dalam diri masing-masing pasangan, tentu akan membuat permasalahan tak pernah usai bisa jadi kian meruncing. Bila ada masalah, satu sama lain saling gengsi kalau harus terlebih dulu membuka suara walau hanya sekedar meminta maaf. Merasa diri paling benar sehingga tak ada titik temu dari kedua belah pihak. Dijamin komunikasi akan sulit terjalin jika demikian.

Sebetulnya, terlalu membesar-besarkan hal sepele pun akan menambah kerunyaman pikiran. Terjebak dalam perdebatan tentang persoalan-persoalan  yang tidak bermanfaat yang kadang tak diketahui ujung pangkalnya. Perang mulut yang tak terhindarkan. dengan umpatan kata-kata kasar yang sungguh, sangat tak enak didengar. Sebab hal itu lah akan membuat dadamu terasa sempit dan akal pun menjadi keruh.

Jangan terlalu berupaya memaksakan satu pendapat kepada orang lain dalam masalah-masalah yang sesungguhnya bisa dilihat dari berbagai segi. Lontarkanlah ide dan pandanganmu itu dengan santun, tenang dan tidak terlalu menggebu-gebu. Jangan sampai hati menjadi panas dan otak pun tak bisa mencerna hal-hal baik. Akhirnya kebablasan.

Hindari sikap membantah dan mengkritik apalagi menghardik. Kenapa? Pasalnya hal itulah yang akan membuat ketenangan hatimu menjadi hilang. Komunikasi menjadi tak lancar. Parahnya, citra dalam dirimu akan terkesan buruk. Ucapkanlah kalimat-kalimat baik, walaupun singkat namun penuh makna. Dengan begitu orang yang kita ajak komunikasi akan menerima dengan hati yang nyaman.

Introspeksi diri tentu harus selalu dikedepankan sebelum semuanya dibicarakan. Terkadang ada seseorang yang tak terima jika dikritik. Namun tak mampu untuk mengoreksi dirinya sendiri sementara begitu lihainya menilai dan memandang orang lain.

Sesungguhnya Allah SWT tidak menciptakan kita sempurna dalam segala-galanya dan selalu terjaga dari dosa. Setiap kita pasti menanggung dosa dan memiliki segala kekurangan. Maka berbahagialah bagi mereka yang senantiasa menjaga komunikasi dan bersilaturahim dengan penuh damai serta memperbaiki diri sendiri dan tidak mempergunjingkan aib dan kesalahan orang lain.
Semoga Bermanfaat.


#Day 23
#Odop
#Estrilook Community


Ira Mulya






Kamis, 19 Maret 2020

Tingkatkan Ibadah, Lindungi Diri dan Keluarga





images
bincangsyariah,com


Beberapa bulan yang lalu, kita tak akan pernah membayangkan bahwa kejadian ini akan kita hadapi. Peristiwa yang sungguh menurut saya pribadi, telah mengguncang dunia. Bayangkan! sebuah virus corona menjadi sangat mengerikan, dengan begitu sangat cepatnya tersebar dalam hitungan perharinya saja sudah terlihat signifikan. Korban pun berjatuhan dan negara-negara sudah terlebih dahulu melakukan Lockdown. Sosial Distancing sudah pasti kita terapkan untuk diri sendiri dan keluarga.

Di negara kita, Indonesia yang kita cintai ini, semula tak mengira bahwa virus itu akan merebak. Namun, sekalipun segelintir warga negaranya yang berada di Wuhan China sudah dipulangkan dari negeri asal muasal virus itu berawal dan dikarantina selama empat belas hari di kepulauan Natuna yang sempat menjadi pro-kontra dan hingga akhirnya yang di karantina dinyatakan bebas dari virus corona itu, ternyata tak bisa dipungkiri virus corona itu pun mewabah juga.

Bagaimana caranya setiap orang menghadapi situasi saat seperti ini? Kembali ke setiap individu masing-masing bukan? Dimana-mana masih ada yang berkeliaran tanpa rasa takut dan santai menghadapinya. Seoalah-olah apa pun yang terjadi memang benar atas kuasa Ilahi dan bisa jadi ujian untuk penduduk bumi ini yang sudah mulai tak terkendali. Berserah diri tanpa ada upaya ikhtiar untuk menjaga diri dari terjangkitnya wabah ini, sebetulnya tidak harus begitu juga ya. Kalau begitu terlalu pasrah namanya. Mending jika kita tidak punya keluarga dan sanak family, hidup hanya sendiri. Tapi jika kita hidup dengan anak-anak yang kita sayangi dan harus menjaga dan melindungi mereka dengan sekuat kemampuan setiap saatnya, bukan tidak mungkin anak-anak kita atau keluarga kita juga ada dalam bahaya.

Hasil gambar untuk gambar melindungi diri dari virus
twitter.com

Menjaga dan melindungi diri agar terhindar dari virus corona ini adalah hal yang terpenting untuk masa-masa ini. Bila perlu jagalah anak-anak kita untuk tetap berada di rumah. Sekolah-sekolah pun sudah memberikan aturannya, dan sebagian Instansi ada yang memberlakukan untuk bekerja di rumah tanpa harus keluar untuk ngantor. Bahkan ibadah-ibadah wajib pun yang selama beberapa abad lamanya kita laksanakan di dalam masjid, sekarang bisa ada aturan baru untuk sementara waktu tidak untuk melaksanakannya karena wabah yang kian mengganas.

Semua datang dan perginya segala sesuatu adalah keputusan Allah SWT. Bilamana allah berkehendak manusia tidak kuasa untuk merubah atau menolaknya. Tetap menjaga diri dari tersebarnya virus ini adalah penting. Ibadah tetap kita laksanakan dan tingkatkan dengan segenap hati dan jiwa, dengan istiqomah dan tumaninah. Justru saat inilah kita harus lebih-lebih memohon ampunan dariNYA. Memohon agar secepatnya berlalu tanpa harus banyak menelan korban.

Akhir kata, tetap semangat untuk para dokter dan tenaga medis dimanapun kalian bertugas. Melindungi diri dari wabah itu adalah hal terberat. Namun ada permohonan dan sebuah harapan dari orang-orang yang terpapar virus itu yang sudah pasti menggantungkan semua yang tengah dihadapinya hanya kepada keikhlasan kalian saat merawatnya. Semoga senantiasa dibalas oleh Allah SWT Aamiin.


#Day20
#Odop
#Estrilook Community


IRA MULYA






Rabu, 18 Maret 2020

Dampak Buruk Gadget Bagi Perkembangan Anak

Parenting Dream

Duh.. zaman sekarang ini ya, dari mulai anak-anak, remaja, dan orang tua tak lepas dari dunia Internet. Itulah bukti dari peradaban manusia yang kian melaju pesat. Tidak ada yang patut disalahkan sebetulnya, karena perkembangan dunia teknologi terutama jagat maya dan sosial media mau tak mau akan menggiring manusia untuk menikmati suguhannya. Tentu saja karena banyak hal menarik dan memudahkan untuk menggali dan mendapatkan informasi dengan cepat. Dengan jutaan konten yang tersebar dan sudah pasti membuat kita terlena untuk menyimaknya.

Namun, tunggu dulu! Sebelumnya kita harus mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya. Terutama untuk anak-anak usia perkembangan. Alangkah baiknya orang tua sedini mungkin tidak memperkenalkan dulu dunia gadget terhadap anak balitanya. Biarkan mereka tumbuh dengan semestinya secara alami. Bermain dan berinteraksi dengan teman dan lingkungannya adalah hal yang akan menyenangkan dan membuatnya ceria. Orang tua menjadi sangat berperan terhadap situasi seperti itu dan pandai-pandailah mengarahkan ke hal-hal positif lainnya agar gadget tidak membuatnya tertarik setidaknya untuk sementara waktu, menunggu hingga tiba pada saatnya untuk mengenalnya.

Dampak Buruk

* Anak akan malas melakukan aktivitas rutinnya.

* Berkurangnya komunikasi antara anak dan orang tua.
 
* .Mengganggu pola pikir dan perilaku.

*  Sulit bergaul.

* Tidak memiliki kreativitas.

* Makan, tidur, belajar menjadi terganggu.

Peran Orang Tua Jika Sang Anak Sudah Mengenal Sosial Media

* Pantaulah saat anak melakukan kegiatan atau sedang bermain gadget.

* Tanyakan konten apa yang sedang dilihatnya.

* Beri batas waktu agar si anak tidak terus terlena dengan gadgetnya.

* Perlu tahu dengan siapa ia berteman di sosial media.

* Ajaklah anak agar terbuka dan bebas mengutarakan isi hatinya tanpa harus curhat terhadap
   teman sosial medianya.

* Jangan memberikan izin jika anak akan bertemu dengan teman dunia maya nya sebelum
   mengetahui dengan siapa orangnya.

* Ingatkan saat waktu-waktu tertentu yang wajib dilakukan anak. Seperti waktu ibadah, belajar,
   makan, mandi, tidur dan lainnya.

Yuk, sebagai orang tua jangan sampai kita lengah dengan kondisi anak-anak era milenial ini. Dampingi kegiatannya saat sedang bersosial media agar semua tetap terjaga dan tidak menimbulkan kekhawatiran. Berikan contoh yang baik karena anak akan mudah meniru apapun dari orang tuanya.


#Day19
#Odop
#Estrilook Community

Ira Mulya



Selasa, 17 Maret 2020

Asyiknya Memasak Sendiri di Rumah


pixabay

Tugas kita sebagai seorang istri, selain mengabdi kepada suami dan mengurus rumah tangga serta mengasuh anak-anak, tentu salah satunya harus pandai-pandai juga mengatur segala rupa pengeluaran. Saat suami mencari nafkah untuk keluarga dengan sekuat tenaga, tak jarang pikirannya-pun turut serta terlibat didalamnya.

Lelahnya suami sudah sepatutnya kita hargai. Salah satu untuk membantu meringankan beban berat di pundaknya. Hendaknya penghasilan yang diberikan kepada kita untuk keperluan rumah tangga, sebaiknya kita kelola dengan bijaksana. Salah satu nya adalah dengan memasak sendiri di rumah sebagai bentuk penghematan. Maaf...apalagi kalau gaji suami hanya cukup untuk kebutuhan primer saja.

Memasak di rumah sudah pasti bisa terjamin kebersihannya. Karena kita sendiri yang langsung terjun ke dapur untuk mengeksekusinya! Dari mulai belanja ke pasar dan memilih bahan apa saja yang harus dibeli dan diperlukan sesuai kebutuhan. Jangan sampai membeli bahan-bahan yang sesungguhnya tidak dibutuhkan, hanya akan menambah pengeluaran semakin banyak.

Tujuan memasak sendiri di rumah bagi saya tentu untuk menghemat uang. Bayangkan kalau dengan membeli makanan jadi atau makan diluar? Biaya yang keluar akan dua kali lipat lebih banyak. Walaupun nilai praktisnya ada, karena kita tak perlu cape-cape memasak dan makanan bisa lebih banyak pilihan, belum lagi kita bisa memesan makanannya lewat jasa delivery, waah.... praktis kan!
Kalau untuk sekali-kali mungkin saja tidak masalah tapi untuk setiap saat, bisa bangkrut! hehe. Kalau begitu akhirnya kasihan dengan sang suami yang sudah lelah bekerja, ya nggak bu-ibu?

Bagi saya masak sendiri di rumah itu mengasyikkan. Kita bisa sambil meengerjakan tugas rumah yang lain seperti mencuci baju (pake mesin cuci pastinya) bisa juga sambil menonton tivi, sekali-kali bisa buka handphone. Menu tinggal kita pilih sesuai yang digemari keluarga. Biasanya yang ringan-ringan saja tapi sehat. Yang penting lauk pauk sejenisnya dan sayur, boleh tambahkan buah untuk penutup. Untungnya pak suami tidak terlalu rewel dalam hal memilih makanan. Anak-anak memang terkadang agak memilih. Yang satu mau ini, yang lain mau itu, kadang saya mencari solusinya dengan membuatkan menu sesuai keinginan anak-anak saja.

Untuk makan malam yang masih bisa dihangatkan seperti lauk pauk, tidak menjadi masalah. Saya goreng kembali atau saya panggang dalam penghangat. Untuk sayuran yang awet dan berkuah, semasih dalam kondisi baik untuk dimakan, saya hangatkan juga.

Nah gimana dengan teman-teman semua? apa memasak di rumah itu menyenangkan? Semoga semua yang kita jalani sebagai kodratnya akan membawa manfaat untuk kebaikan keluarga dan menuai pahala, Aamiin.....


#Day 18
#Odop
#Estrilook Community


Ira Mulya


6 Cara Orang Tua Mengasuh Anak dengan Baik


Setiap anak tentu memiliki karakter dan kepribadian berbeda-beda yang dibawa sejak lahir. Namun karakter itu akan mulai terlihat di masa pertumbuhan, atau usia balita dan seterusnya. Dalam masa pertumbuhan peran orang tualah yang akan menjadi penentu dari segala tumbuh kembang anak.

Bukan perkara mudah untuk mendidik anak, apalagi di usia dini. Perlu lebih jauh memahami kepribadian setiap anak itu sendiri. Bagaimana anak itu tumbuh berkembang, bergaul dan beradaptasi dengan lingkungannya. Sebagian besar anak-anak akan terlihat sama. Lincah, aktif, serba ingin tahu, ceria dan mencari perhatian. Namun ada pula anak yang lain dari pada umumnya. Senang menyendiri, tertutup, tidak bisa bergaul, tidak banyak bicara, fasif dan suka dengan kesunyian.

1. Orang Tua Adalah Contoh yang Baik

Orang tua adalah tempat belajar yang paling baik untuk anaknya. Apa dan bagaimana perilaku orang tua dalam kesehariannya akan terekam dalam memori anak, dan tersimpan hingga anak itu tumbuh dewasa. Sebagai orang tua tentu harus memberi contoh yang baik dan terpuji agar si anak menjadi peniru yang baik pula. Kebiasaan orang tua yang baik akan menjadikan kebiasaan yang baik juga, apalagi saat anak berada dalam masa perkembangan dan bimbingan.


2. Berikan Rasa Nyaman

Anak akan merasakan kenyamanannya jika lingkungan rumah telah memberikan fasilitas dan penunjang dalam masa-masa pertumbuhannya. Fasilitas tidak hanya berupa materi atau mainan-mainan mahal di dalam kamarnya. Yang penting rasa nyaman yang diperlukan anak itu adalah suasana damai, tentram, tidak banyak keributan karena terlalu banyak konflik dalam keluarga, kasih sayang yang tulus, kata-kata yang lemah lembut, dan sudah pasti perhatian. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak tertata, baik lingkungan sosial dan pengasuhannya, kemungkinan si anak akan tumbuh sesuai dengan pola asuh dan lingkungan yang dialaminya.

3. Tanamkan Pendidikan Agama

Agama akan menjadi salah satu hal terpenting dan mendasar dalam setiap kehidupan manusia. Anak akan tumbuh dengan bekal agama yang diturunkan orang tuanya. Jangan salah, orang tua harus selalu mendidik dan mengajarkan hal-hal yang baik dengan landasan agama. Biasakan anak usia dini untuk mengenal masjid, pergi mengaji, kalau perlu masukkan ke sekolah-sekolah khusus yang memperdalam agama. Karena usia dini adalah usia yang mudah untuk menanamkan pelajaran agama. Ilmu yang diterapkan akan cepat ditangkap si anak dan disimpan dalam memorinya. Pelajaran agama akan membentuk ahlak dan kepribadian anak, agar kelak menjadi anak yang sholeh dan bertaqwa.


4. Jangan Bandingkan Anak Satu Dengan Anak Lainnya

Seperti yang sudah saya bahas di atas, bahwa anak tumbuh dengan karakter dan kepribadian yang berbeda. Bahkan memiliki bakat dan prestasi yang lain-lain pula. Nah, ini dia kebanyakan salahnya orang tua, yang terkadang kecewa dengan hasil dan prestasi yang di dapat anaknya. Saat sang anak tak mencapai target atau tidak menjadi juara seperti harapan orang tua, jangan sekali-kali memperlihatkan kekecewaan kita dan membanding-bandingkannya dengan prestasi anak lainnya.. Tetaplah memujinya dengan cara menguatkan hatinya agar tidak merasa kecewa dan berikan semangat untuk bangkit lagi. Membandingkan dengan anak lain hanya akan menambah beban mental dalam dirinya, sehingga anak akan menjadi murung dan sedih.

5. Ajarkan Sopan Santun

Agar anak kita memiliki sopan santun dan tata krama, sebaiknya kita sendiri selaku orang tua yang harus memiliki sikap sopan santun. Jika orang tua tidak punya Attitude, kemungkinan anak akan mencontoh hal yang sama atau bisa juga tergantung pada lingkungan dimana anak itu tumbuh. Saat orang tua memiliki Attitude tapi anaknya tidak, mungkin pengaruh lingkungan yang semberono dan pergaulan yang salah yang menyebabkannya.

6. Adil dan Bijaksana

Anak akan merasakan sedih, sakit hatinya dan ter-intimidasi dengan sikap orang tua yang tak adil terhadap anak-anaknya. Membedakan antara satu anak dengan anaknya yang lain. Jangan karena anak yang satu lebih menonjol dan membanggakan, maka timbul-lah sikap tak adil itu. Sebaiknya tetaplah bijaksana dan berdiri di tengah-tengah tanpa harus berpihak kemana-pun. Jangan sampai anak yang sedang menerima ketidak-adilan dari orang tuanya tak dapat menguasai dirinya dan menjadi frontal.


#Day17
#Odop
#Estrilook Community


IRA MULYA
Gambar Pixabay

























Senin, 16 Maret 2020

Makanan Spesial Ikan di Pantai "Lebih" Gianyar Bali


dokpri

Bali ternyata memiliki banyak kuliner pilihannya juga lho! Daerah tujuan wisata sudah seharusnya menyediakan tempat-tempat makan yang akan menjadi kelengkapan perjalanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerahnya. Disini saya akan membagikan sedikit info tentang restoran yang murah, nyaman dan enak.

Jika teman-teman yang ingin menikmati sajian spesial ikan, selain Jimbaran ada tempat di daerah pantai "lebih" yang berada di kabupaten Gianyar. Jika dari arah Denpasar bisa melalui Jalan Ida Bagus Mantra By-pass Ketewel. Kira-kira 20 menit dari kota Denpasar.

Begitu sampai di pelataran parkir menuju bibir pantai, rumah-rumah makan yang hanya menyediakan makanan spesial ikan itu akan tampak berjejer di kiri dan kanannya. Tinggal pilah-pilih tempat yang mana yang paling enak dan nyaman.

Ada satu warung yang sering menjadi langganan saya yaitu warung Mendega. Warung yang terletak paling ujung ini memiliki banyak tempat duduk dengan konsep gazebo -gazebo, lesehan dan kursi-kursi dengan meja yang besar hingga ada yang bisa menampung dua puluh orang. Dilengkapi dengan bantal-bantal kursi warna-warni untuk alas duduk di lesehan. Tirai-tirai panjang, lampu-lampu hias, bunga-bunga, lilin dan ornamen-ornamen lainnya terlihat semakin menambah suasana warung itu kian menarik. Mushola, toilet, dan tempat istirahat bagi pengunjung yang memiliki balita tentu menjadi pelengkap lainnya.

dokpri


Tersedia beberapa paket pilihan dengan menu yang bervariatif dan harga yang sangat terjangkau pastinya. Aneka ikan bakar, goreng, pepes, cumi-cumi, udang, kerang, lobster, sate ikan, kerupuk ikan, sup ikan, dan nasi goreng seafood juga ada! Tambahannya ada sayur plecing khas Bali dan sambal matah, wah...nendang banget tuh pedesnya. Makanannya cukup enak, dimasak dengan bumbu Bali yang sangat aromatik. Dengan rempah yang sangat kuat. Untuk minumannya tentu ada macamnya juga. Es kelapa muda selalu menjadi andalan saya. Untuk yang memesan paket lobster, ada kolam khusus dimana lobster-lobster itu bisa kita pilih langsung dalam keadaan masih hidup dan segar.

Untuk harga, jangan kuatir karena benar-benar murah. Dari harga paket yang paling murah yaitu 20 ribu rupiah sampai 100 ribu rupiah, kita sudah dapat satu paket makan enak dan puas. Nah teman, itulah rekomendasi tempat makan yang lumayan nyaman. Saat sedang menikmati hidangan, pemandangan laut dengan debur ombak akan tampak jelas dan dekat sekali dari sana. Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan terlihat di kejauhan.


#Day16
#Odop
#Estrilook Community

Sabtu, 14 Maret 2020

Buta Warna Salah Satu Penyebab Gagalnya Cita-cita

kickstarter.com
Banyak orang tak menyadari sebelumnya kalau dirinya terkena buta warna. Jelas, kalau orang tersebut tak pernah sengaja melakukan tes buta warna. Biasanya seseorang akan segera tahu jika dirinya tak lolos tes misalnya untuk masuk Tentara, Polisi atau ke Perguruan Tinggi Negeri jurusan tertentu, akibat buta warna tersebut.

Hal itu pernah saya alami saat anak saya tak lolos masuk SMK negeri jurusan komputer. Awalnya saya tidak tahu bahwa akan ada tes buta warna. Yang saya tahu hanyalah tes kesehatan biasa yang tidak terlalu spesifik. Setelah lolos uji lainnya, terakhir tes buta warna. Tes itu sebetulnya terlihat sangatlah mudah. Hanya menebak pola-pola yang tertera dengan aneka campuran warna hijau, merah, oranye, kuning dan lainnya. Kalau dilihat dari dekat pola itu penuh warna dan berbentuk bulatan kecil-kecil atau titik-titik, dan jika di lihat dari jauh di tengahnya akan tampak gambar angka atau gambar huruf. Nah, pola itu akan terlihat dan terbaca dengan jelas oleh orang yang tidak buta warna, sedangkan orang yang buta warna tak akan bisa melihat pola apapun.

Merdeka.com
Kembali lagi ke cerita anak saya tadi, akhirnya untuk memastikan ke-akuratannya, sekolah tersebut menyarankan untuk diperiksa kembali di rumah sakit. Ternyata hasilnya tetap sama. Duh, anak saya sedikit kecewa. Padahal nilai hasil Ujian Nasional-nya sudah memenuhi target, namun apa boleh buat harus rela di sekolah swasta.

Yuk, kita cerita sedikit tentang buta warna. Buta warna disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan orang tua kepada anaknya. Umumnya banyak menyerang anak laki-laki. Anak perempuan hanyalah pembawa sifat. Jadi si anak perempuan yang pembawa sifat ini akan menurunkannya kepada anak laki-lakinya. Penyakit buta warna tidak terlihat secara fisik, dan hanya bisa diketahui melalui tes. Bahkan tes-tes tersebut bisa dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke rumah sakit. Jadi, rumah sakit hanya untuk lebih memastikan saja. Tes itu dinamakan tes Ishihara. Di Internet sudah banyak tersedia, dan kita sudah bisa langsung tahu hasilnya, karena dengan tidak bisanya membaca pola-pola itu, artinya kita mengidap buta warna. Buta warna bisa juga disebabkan karena gangguan saraf mata atau retina karena cedera dan biasanya hanya menyerang satu mata saja.

Untuk buta warna Kongenital sebetulnya tidak bisa diobati dan tidak akan menimbulkan kecacatan yang berarti. Sedangkan buta warna Parsial adalah buta warna yang banyak dialami atau paling umum. Walaupun adanya alat bantu, yaitu berupa kacamata dan lensa kontak dengan filter khusus, namun tidak sepenuhnya dapat membantu untuk mengoreksi ketidakmampuan mata untuk membedakan warna-warna tertentu.

Saat cita-cita itu tidak dapat diraih karena buta warna. Tak usah kuatir, banyak jalan menuju Roma! Begitulah menurut peribahasa .

#Day15
#Odop
#Estrilook Community




Jumat, 13 Maret 2020

Hati-hati Aedes Aegypti Menyebarkan Keganasannya

KBK Kantor Berita Kemanusiaan

Miris ya, dengan berita tentang pasien demam berdarah yang akhir-akhir ini melanda di berbagai daerah. Apalagi di negara yang ber-iklim tropis seperti di Indonesia. Di saat musim penghujan tiba, yang mana nyamuk Aedes aegypti keluar dan menyebarkan virus Dengue yaitu virus pembawa penyakit demam berdarah. Anehnya hanya nyamuk betina dari Aedes aegypti inilah yang menyebarkannya dan bukan dari nyamuk jantan.

Banyaknya kasus-kasus kematian yang disebabkan demam berdarah, umumnya dikarenakan terlambat mendapat pertolongan. Setelah sekian hari demam tinggi, disertai mual, muntah dan sakit kepala, pasien tidak segera dibawa ke rumah sakit. Hanya dirawat di rumah dan diberikan obat-obat ringan penurun panas. Akhirnya demam panas tak turun juga sehingga kondisi pasien kian lemah. Setelah terjadi demikian baru si pasien di bawa ke rumah sakit. Bangsal-bangsal rumah sakit pun, ternyata penuh oleh pasien DBD.

Tribun Manado

Sebelum semuanya menjadi terlambat, sebaiknya kita tetap waspada untuk menjaga lingkungan di sekitar tempat tinggal rumah kita agar nyamuk Aedes aegypti tidak bersarang dan beterbangan. Jangan salah, nyamuk ini senang bersemayam di tempat air yang bersih lho!

Yuk, kita kenali jenis nyamuk Aedes aegypti ini dengan seksama dan apa yang harus kita lakukan untuk mencegah penyebarannya.

Ciri dan Penyebarannya

* Nyamuk ini memiliki ukuran yang kecil. Berwarna hitam mengkilat dengan belang-belang putih di
   seluruh badannya.

* Senang bersarang di tempat air bersih yang tergenang, di dalam bak-bak penampungan air,
   di dalam vas bunga, di kolam ikan dan aquarium hingga bertelur dan berkembang biak.

* Tempat-tempat gelap adalah yang sangat disukai nyamuk ini. Di kolong tempat tidur, lemari
   pakaian, kapstok-kapstok baju yang tergantung.

* Mampu terbang sangat jauh hingga ratusan meter.

* Menggigit di pagi hari dan sore menjelang malam.


Bagaimana Cara Pencegahannya

* Menutup lubang-lubang air dengan rapat.

* Membersihkan dan menguras bak-bak penampungan air.

* Buanglah dan timbunlah barang-barang bekas yang sudah tak terpakai, seperti kaleng,
  dan botol-botol kosong yang memungkinkan air tergenang disana.

* Tutuplah lubang-lubang udara dengan ram kawat.

* Taburkan bubuk Abate ke dalam bak penampungan air.

* Gunakan obat nyamuk untuk melindungi tubuh dari gigitannya. Bisa berupa lotions anti nyamuk
   atau obat nyamuk bakar dan yang disemprotkan.

Jika virus pembawa penyakit demam berdarah ini kian meluas dan memakan banyak korban, laporkan segera hal tersebut kepada dinas yang terkait agar diberantas dengan tindakan lainnya yaitu Fogging atau pengasapan.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan mari menjaga lingkungan dan kebersihan di lingkungan rumah masing-masing agar senantiasa terjaga dan terhindar dari wabah-wabah penyakit apapun.

#Day14
#Odop
#Estrilook Community

Ira Mulya




Kamis, 12 Maret 2020

Mencari Teman Sejalan, Sulitkah?




Rejeki bukan saja tentang harta, memiliki teman yang baik juga merupakan rejeki. Begitulah kira-kira kalimat yang sering kita dengar. Mencari teman yang bisa dijadikan sahabat setia itu memang tak mudah ya. Perlu waktu untuk lebih jauh menyelami sifat dan karakternya. Engga ada salahnya kan? demi sebuah persahabatan sejati dan abadi. Jadi intinya begini, menjalin tali persahabatan itu lebih baik dengan teman yang sedikitnya punya watak yang ngga jauh-jauh amat dari kita. Punya visi dan misi yang sejalan dalam hal apapun, pengertian, tidak egois, dan yang penting pandai menjaga lisannya agar tak seperti ember bocor! Yang senang membongkar semua rahasia temannya kesana-kesini.

Ada tipe orang yang tidak ingin memiliki banyak teman. Tipe orang seperti ini biasanya bersifat Introvert. Orang-orang dengan tipe ini, menganggap sendiri itu lebih baik daripada banyak teman, tapi tak sejalan. Emang bener juga sih menurut saya, terlalu dekat dan lengket dengan teman terkadang berujung jadi permusuhan. Kan jadi bikin ribet dan ribut juga akhirnya.

Sifat dan kepribadian orang tentu berbeda, dan untuk bersatu menjalin persahabatan butuh saling pengertian satu sama lain. Nah, ini dia yang kadang-kadang menjadi sandungan. Ingat! Teman atau sahabat sejati itu tak akan pernah menikung dari belakang. Dia akan berpegang pada prinsipnya bahwa teman yang baik adalah harta kedua setelah keluarga.

Selama tiga puluh tahun ini saya tak pernah terlalu dekat dengan teman atau sahabat. Karena saya  hidup di perantauan, jadi sangat jauh dengan teman dan sahabat-sahabat lama saat waktu sekolah dulu. Untuk hadir di reuni-reuni sekolah pun, tak pernah sekalipun saya hadiri karena jarak yang jauh. Tapi bukannya berarti saat ini saya tidak bisa bersosialisasi lho!  Baik dengan teman-teman baru ataupun dengan tetangga dimana tempat saya tinggal. Hanya Intensitasnya sudah tidak seperti dulu lagi. Semua saya batasi karena harus fokus untuk keluarga. Dengan begitu konflik dengan teman tak pernah ada, tak pernah bergosip, tak pernah ngumpul-ngumpul dan buat acara yang sebetulnya tak penting. Semua berjalan normal sesuai keperluan sehingga menjalani hidup-pun penuh kedamaian bersama keluarga saja.

Zaman sekarang tak lepas dari yang namanya sosial media. Untuk berinteraksi dengan teman dan sahabat lama tentu sangatlah mudah. Semua akan terhubung satu sama lain. Banyaknya grup-grup WhatsApp memudahkan jalinan pertemanan itu kian erat. Sekalipun demikian dan hanya bertemu dan say hello melalui jaringan smart phone, tetaplah konflik selalu ada, dan saya sangatlah tidak suka dengan konflik. Tidak enak didengar dan tentu persahabatan menjadi terpecah-pecah yang akhirnya sulit untuk kembali pada semula karena semua akan merasa paling benar sendiri dan tidak ada yang mau mengalah.

Namun bagi saya mencari teman yang sejalan di dunia nyata itu ibarat mencari jarum ditumpukkan jerami. Pernah alami hal yang tak mengenakkan hati dari seorang sahabat yang ternyata bermuka dua. Sungguh membuat diri saya sangat terpukul. Sifat saya yang cenderung sering mengalah dan tak bisa melawan merupakan kelemahan yang sudah mendarah daging. Sehingga mudah sekali untuk di Intimidasi. Lelah dengan semua itu dan untuk menghindari sebuah konflik, lebih baik saya mundur dan tidak mencari teman untuk berbagi keluh kesah lagi. Berteman hanya seperlunya, menjaga sikap agar tidak menciptakan masalah, jangan terlalu banyak bicara yang tidak semestinya. Bagi saya Bukan teman yang banyak tapi teman yang baik, teman yang baik tidak menghakimi satu sama lain.




Yang penting saat ini adalah berteman dan bertetangga di jalin dengan baik. Saling membantu satu sama lain adalah kewajiban. Bersikap ramah dan tetap menjaga adab dalam bergaul dan bermasyarakat menjadi salah satu yang terpenting. Semoga bermanfaat.

#Day13
#Odop
#Estrilook Community

Ira Mulya
Gambar Pixabay





Rabu, 11 Maret 2020

Selain Obat, Orang Sakit Butuh Perlakuan Tulus dan Menyenangkan


Cermati.com


Makna Sehat

Kesehatan itu mahal harganya, makanya jangan dijual dengan murah! 
Kalimat itu seolah menjadi kalimat penyemangat bagi sebagian orang yang tengah berjuang melawan sakit. Ada makna yang sesungguhnya yaitu, sebagai pemberitahuan bahwa menjaga kesehatan itu penting. Makanya ketika diberikan badan sehat pandai-pandailah menjaganya.

Kemarin, saya mengantar salah satu sepupu saya yang sakit. Sudah lima hari suhu badannya panas, pusing dan muntah-muntah. Diagnosa dokter hanyalah demam dan flu biasa. Setelah bolak-balik ke rumah sakit pertama yang dituju, awalnya menyarankan untuk dirawat di rumah. Namun lima hari sudah berlalu, sakitnya tak kunjung sembuh. Akhirnya cek laboratorium. Hasilnya ternyata Trombosit menurun dan terkena demam berdarah. Tentu, jalan lainnya harus opname. Sementara rumah sakit tersebut menyarankan untuk opname di rumah sakit lain karena di rumah sakit itu penuh.

Btw, kami pun berangkat ke rumah sakit lain. Karena jam kunjungan lewat Poliklinik di rumah sakit itu sudah tutup, terpaksa lewat IRD (Instalasi Rawat Darurat). IRD penuh juga oleh pasien darurat, untung ada bad cadangan yang dikeluarkan dari salah satu pojok ruangan. Sebagian yang lain hanya duduk di kursi dorong menunggu giliran diperiksa.

Setelah itu sepupu saya menunggu diperiksa dokter. Saya pun ngurus sana-sini dan mondar-mandir dari ruangan satu ke ruang lainnya. Saya mengerti betul dengan kondisi demikian karena memang begitu harusnya. Apalagi si pasien menggunakan asuransi BPJS tentu banyak prosedur yang harus dipatuhi.

Locum Meds


Berilah Kami Senyuman

Ketika semuanya sudah selesai saya urus, saya pun kembali ke ruangan tempat dimana pasien-pasien darurat itu terbaring. Sepupu saya pun sudah diperiksa dan tinggal menunggu pemindahan ke bangsal perawatan. Saya perhatikan satu-satu semua pasien yang nampak terkulai tak berdaya itu dari tempat saya berdiri. Mereka hanya boleh ditunggui satu orang saja. Sedih rasanya melihat pemandangan itu. Berbagai keluhan tampak dirasakan oleh mereka. Sampai-sampai saya tak tega menyaksikan orang yang tetiba muncul di pintu IRD dengan bersimbah darah. Ya Allah, kenapa dengan orang itu? Batin saya bertanya-tanya. Ribut-ribut terdengar dari paramedis, ternyata orang yang baru datang tadi tangannya nyaris terputus terkena gergaji listrik di tempatnya bekerja. Qadarullah...pekik saya dalam hati.

Namun ada satu hal yang membuat saya sedikit kecewa dengan sikap salah seorang paramedis yang agak kurang ramah. Dari awal saya masuk kesana, memang sudah saya perhatikan gerak-geriknya. Sikapnya yang... maaf, sedikit sewot sungguh tak enak dipandang. Perangainya yang judes itu, sangat tak pantas dihadapan para penunggu pasien. Cara menyampaikan atau menjawab pertanyaan keluarga pasien yang bertanya, dijawabnya dengan sedikit ketus. Duh, terpikir oleh saya bagaimana jika itu terjadi kepada saya, yang baperan, Hiks! Atau bagaimana jika menimpa keluarganya yang sedang sakit juga? Kira-kira apa dia juga enak menerima perlakuan seperti itu? Pastinya engga kan?

Menurut saya, keluarga pasien itu malah tambah grogi dengan perlakuan demikian, dan tentu merasa diri paling bodoh dan paling sedih. Maaf-maaf kata saya ucapkan...memang tugas dokter dan paramedis itu sangatlah mulia, menolong orang-orang sakit yang sedang melewati masa-masa kritis, mampu dengan sigap melayani dan mengobati orang dengan berbagai kondisi darurat saat melewati fase-fase sulit.  Please! Alangkah baiknya jika kami diberikan senyuman walau hanya seulas namun tulus, agar sedih kami bisa sedikit terobati. Jawablah dengan baik jika kami menanyakan sesuatu yang belum kami pahami, karena kami adalah orang-orang awam yang tidak mengerti dengan semua itu. Yang kami tahu hanyalah keluarga kami, orang tua kami, anak-anak kami dan orang-orang yang kami sayangi sedang terbaring dan membutuhkan kalian semua. Kami percayakan kepada kalian untuk melaksanakan tugas mulia itu. Jangan buat kami semakin terpuruk dengan sikap-sikap yang tak ramah, sewot dan sebagainya. Yang kami butuh hanyalah pertolongan tulus. Walaupun kami memakai BPJS, kami tetap membayar rutin setiap bulan.

Islampos


Kalau Memang Harus Sakit ?

Tidak ada yang menginginkan sakit atau terkena musibah. Semua adalah mutlak, takdir dan  keputusan yang telah dibuat-NYA. Orang tua, muda, anak-anak, tak peduli dari kalangan mana dengan status sosial yang berbeda-beda, bahkan seorang dokter dan paramedis pun, jika Allah SWT berkehendak, semua bisa terjadi.

Tuh, kan? lebih baik kita menjaga kesehatan sebelum sakit itu datang. Seperti pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati!  Tapi sekalipun kita sudah semaksimal mungkin menjaganya kondisi tubuh kita. Kalaupun memang harus sakit dan harus berurusan dengan rawat inap di rumah sakit? Apa boleh buat! Jalani saja dan berdoa semoga sabar menghadapinya dan tentu berharap kembali pulih.

#Day12
#Odop
#Estrilook Community

Ira Mulya









Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...