Sabtu, 28 Maret 2020

Kenangan Tak Terlupakan Ketika Anak Sakit

Saat Anak Sakit, Kapan Perlu Dibawa ke Dokter? (2)
Mother and Baby Indonesia
Memiliki anak saat demam dan panas tinggi tentu sudah pernah dialami oleh setiap ibu mana pun. Pengalaman itu juga pernah beberapa kali saya alami saat anak-anak masih balita. Reaksinya tentu pertama-tama panik dan tak tahu harus bagaimana menghadapi situasi itu. Lantaran anak sudah keburu rewel dan menangis terus menerus. Kala itu saya benar-benar bingung dan kaget karena belum mengerti dengan baik cara menghadapinya. Apalagi suami dinas diluar kota dan hanya pulang seminggu sekali. Jadi semua serba sendirian.

Karena demam anak saya tak kunjung mereda akhirnya saya bawa ke dokter spesialis anak terbaik di kota tempat saya tinggal. Berkat cerita sana-sini dan dari mulut ke mulut, singkat cerita dokter itu saya kunjungi dan harus daftar terlebih dahulu karena pasien disana selalu penuh. Zaman waktu itu tahun 1999 belum ada alat komunikasi seperti telepon selular, dan hanya bisa mendaftar dengan cara datang terlebih dahulu dan diberikan nomor antrian.

Tempat praktek itu memang benar-benar penuh oleh pasien anak-anak. Sampai-sampai saya tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa berdiri sambil menggendong anak saya yang menangis terus. Anak-anak lain pun terlihat sama. Rewel dan entah apa maunya anak-anak yang terkadang serba salah. Wajah-wajah bingung dan sedih dari raut orang tuanya tampak jelas menggambarkan bahwa situasi itu benar-benar sama dengan apa yang saya alami dan rasakan. Senasib dan sepenanggungan.

Dari sudut halaman tempat praktek itu banyak penjual mainan anak-anak dan pedagang asongan. Mereka mencari rejeki dengan tujuan lainnya adalah membuat anak-anak yang sedang sakit merasa terhibur dan senang. Karena anak-anak yang rewel jadi reda setelah dibelikan mainan.

Setelah tiba giliran nama anak saya dipanggil, saya pun masuk ke ruang pemeriksaan. Dibantu seorang perawat anak saya yang sedang panas tinggi itu pun ditimbang terlebih dahulu berat badannya. Lalu dibaringkan di tempat tidur khusus pemeriksaan. Bajunya dibuka dan dokter pun meletakkan termometer di ketiaknya. Tidak banyak kata yang diucapkan oleh dokter tersebut. Beliau hanya fokus dan diam sambil terus memeriksa dengan stetoskop di bagian perut, dada dan punggungnya. Seolah tidak memberikan kesempatan saya bicara sedikitpun, namun dari relung batin  saya, saya mengerti bahwa itu tidaklah penting karena dokter itu sudah jauh memahami dari apa yang saya tahu. Akhirnya selesai sudah tanpa ada percakapan. Saya pun duduk di depan meja kerjanya sambil menunggu resep yang sedang ditulisnya. Saya pun memberikan uang pemeriksaan yang sudah saya persiapkan sambil berkata terima kasih banyak. Dokter itu pun hanya mengatakan "Berikan obatnya sesuai petunjuk." Singkat dan padat.

Tanpa diduga setelah saya tiba di rumah, tiba-tiba anak saya suhu panasnya menurun padahal obat belum diberikan. Dia pun tidur dengan pulas dan tidak rewel. Setelah bangun saya suapin dengan bubur olahan sendiri dan anak saya pun makan dengan lahap padahal selama dua hari itu tak mau makan sedikitpun dan hanya minum ASI.

Alhamdulillah.....ternyata anak saya kembali ceria seperti semula. Obat atas anjuran dokter pun hanya diminum sekali saja. Karena pada dasarnya obat-obatan itu sesungguhnya tidak baik juga untuk pertumbuhan anak.

Ternyata benar juga apa yang dibicarakan orang-orang yang telah mengenal dokter itu dan cara mengobati pasiennya. Walaupun tak banyak kata yang diucapkan namun sentuhan tangannya sangat meng-sugesti pasiennya terutama anak-anak. Dimana anak-anak yang sakit dan telah diperiksa hanya mendapat sekali sentuhan saja, anak yang sakit itu akan sembuh seketika.

Dokter itu pun mendapat gelar Profesor setelah banyak penelitiannya yang berhasil. Kini dokter kenangan itu sudah tiada dan digantikan oleh anaknya yang juga dokter spesialis anak.
Terima kasih dokter... dalam diam-mu kau adalah penyelamat bagi banyak anak-anak yang kini masih bernafas dan tumbuh ceria menjadi besar.

#Day 29
#Odop
#Estrilook Community


Ira Mulya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...