pixabay |
Tugas kita sebagai seorang istri, selain mengabdi kepada suami dan mengurus rumah tangga serta mengasuh anak-anak, tentu salah satunya harus pandai-pandai juga mengatur segala rupa pengeluaran. Saat suami mencari nafkah untuk keluarga dengan sekuat tenaga, tak jarang pikirannya-pun turut serta terlibat didalamnya.
Lelahnya suami sudah sepatutnya kita hargai. Salah satu untuk membantu meringankan beban berat di pundaknya. Hendaknya penghasilan yang diberikan kepada kita untuk keperluan rumah tangga, sebaiknya kita kelola dengan bijaksana. Salah satu nya adalah dengan memasak sendiri di rumah sebagai bentuk penghematan. Maaf...apalagi kalau gaji suami hanya cukup untuk kebutuhan primer saja.
Memasak di rumah sudah pasti bisa terjamin kebersihannya. Karena kita sendiri yang langsung terjun ke dapur untuk mengeksekusinya! Dari mulai belanja ke pasar dan memilih bahan apa saja yang harus dibeli dan diperlukan sesuai kebutuhan. Jangan sampai membeli bahan-bahan yang sesungguhnya tidak dibutuhkan, hanya akan menambah pengeluaran semakin banyak.
Tujuan memasak sendiri di rumah bagi saya tentu untuk menghemat uang. Bayangkan kalau dengan membeli makanan jadi atau makan diluar? Biaya yang keluar akan dua kali lipat lebih banyak. Walaupun nilai praktisnya ada, karena kita tak perlu cape-cape memasak dan makanan bisa lebih banyak pilihan, belum lagi kita bisa memesan makanannya lewat jasa delivery, waah.... praktis kan!
Kalau untuk sekali-kali mungkin saja tidak masalah tapi untuk setiap saat, bisa bangkrut! hehe. Kalau begitu akhirnya kasihan dengan sang suami yang sudah lelah bekerja, ya nggak bu-ibu?
Bagi saya masak sendiri di rumah itu mengasyikkan. Kita bisa sambil meengerjakan tugas rumah yang lain seperti mencuci baju (pake mesin cuci pastinya) bisa juga sambil menonton tivi, sekali-kali bisa buka handphone. Menu tinggal kita pilih sesuai yang digemari keluarga. Biasanya yang ringan-ringan saja tapi sehat. Yang penting lauk pauk sejenisnya dan sayur, boleh tambahkan buah untuk penutup. Untungnya pak suami tidak terlalu rewel dalam hal memilih makanan. Anak-anak memang terkadang agak memilih. Yang satu mau ini, yang lain mau itu, kadang saya mencari solusinya dengan membuatkan menu sesuai keinginan anak-anak saja.
Untuk makan malam yang masih bisa dihangatkan seperti lauk pauk, tidak menjadi masalah. Saya goreng kembali atau saya panggang dalam penghangat. Untuk sayuran yang awet dan berkuah, semasih dalam kondisi baik untuk dimakan, saya hangatkan juga.
Nah gimana dengan teman-teman semua? apa memasak di rumah itu menyenangkan? Semoga semua yang kita jalani sebagai kodratnya akan membawa manfaat untuk kebaikan keluarga dan menuai pahala, Aamiin.....
#Day 18
#Odop
#Estrilook Community
Ira Mulya
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*