Pixabay.com |
Pantun Jenaka
Di sini kosong di sana kosong
tak ada batang tembakau
bukan saya berkata bohong
ada katak memikul kerbau
Jual bayam pembeli tali
tali hilang di atas atap
sejak ayam menjadi polisi
banyak elang yang tertangkap
Pohon manggis di tepi rawa
tempat orang mengadu banteng
Nenek menangis sambil tertawa
melihat kakek bermain kelereng
Berburu ke padang datang
dapat rusa belang kaki
berguru kepalang ajar
bagai bunga mekar tak jadi
Itulah sedikit kutipan dari buku pelajaran itu , yang ingin saya kaitkan dan hubungkan dengan sedikit tulisan ringkas saya ini. Yaitu mengenai Buku. Yang akhir-akhir ini kurang diminati dan terabaikan.
Entah karena perkembangan jaman atau karena tidak semenarik Gadget barangkali? Oke saya lanjutkan ya.
Pixabay.com |
Nah, sehubungan dengan tanggal 17 Mei yang merupakan Hari Buku Nasional. Yang selalu saya ingat dan selalu saya simak acaranya, dan berkenaan dengan dekatnya pergantian Tahun ajaran baru yang jarak waktunya hampir bersamaan. Satu hal yang selalu terpikirkan oleh saya dan selalu membuat hati saya miris adalah keberadaan buku-buku di rumah saya. Yang pastinya akan saya turunkan dan singkirkan. Pikir saya, karena mau tidak mau buku itu akan berganti dengan buku baru sesuai tahun ajarannya. Ada rasa iba ketika saya singkirkan buku-buku itu. Kondisinya masih utuh dan baru, seperti tidak pernah disentuh pemiliknya. Bisa jadi buku itu tak pernah dibaca sama anak-anak. Duh sedihnya! terbayang ketika saya sekolah dulu, dari SD sampai SMA, bagaimana sulitnya ingin memiliki sebuah buku. Harus mencari kesana- kesini karena engga kebeli. Kadangkala saya meminjam dari satu teman ke teman lain, atau menyalin seluruh isinya demi dapat belajar dengan mudah. Tapi kenapa anak-anak jaman sekarang tidak terlalu peduli dengan buku? padahal buku-buku itu sebagian dapat Gratisan dari Pemerintah, dan sebagian ada yang harus beli sendiri. Singkat kata, buku buku yang sudah tak digunakan lagi itu akhirnya saya drop ke tukang loak yang sering lewat didepan rumah. Karena apa?
buat apa saya simpan, hanya untuk memenuhi setiap sudut ruangan yang akhirnya berantakan. Sementara anak-anak tidak minat membacanya, dan tentunya tahun depan akan ganti dengan yang baru. Begitulah hampir beberapa tahun lamanya.
Jadi, kenapa anak-anak jaman dulu akan mengingat apa yang telah dipelajarinya dari sebuah buku pelajaran di sekolah? Sederhana jawabannya, karena dari tahun ke tahun masih memakai buku yang sama. Hampir beberapa periode. Bahkan bisa menghapal semua Nama-nama Mentri Kabinet Repelita, mengingat semua pelajaran sejarah Perjuangan Bangsa dan lainnya. Umumnya hapal semua diluar kepala. Maaf sekali, bukannya mau saya bandingkan anak-anak jaman dulu dengan anak-anak jaman sekarang, Tidak , hanya ada banyak perbedaan memang, anak sekarang cenderung kritis dan pintar dengan kemajuan teknologi, tapi terkadang ditanya hal mudah saja mereka kurang paham. Contohnya ditanya, Nama Ibukota Propinsi di Indonesia saja masih berpikir lama. Atau Nama-nama Pahlawan Nasional saja tidak tahu. Miris jadinya! Padahal isi dari buku-buku pelajaran yang sifatnya sejarah, inti dan maknanya sama dan tak berubah. Apakah ini dampak dari Teknologi Informasi yang kian pesat? sehingga mengakibatkan mereka lebih menyukai Gadget dibanding buku?
Peranan buku itu amatlah penting bagi saya, walau Internet mengalahkan segalanya dan memudahkan segalanya. Buku tetaplah hal sederhana yang mempunyai batasan -batasan tersendiri dan kategori - kategori yang sudah dijelaskan, baik melalui judul atau temanya. Melihat dan menggunakan Gadget mungkin bisa kebablasan, hingga lupa waktu dan punya kenikmatan tersendiri. Akhirnya ketagihan, lalu sulit meninggalkannya. Tidak ada yang harus kita salahkan, karena perkembangan jaman tidak mampu kita bendung. Teknologi semakin mutakhir akan menggeser peradaban manusia menjadi semakin tak terkendali pula. Entah kecanggihan apa lagi yang akan hadir mengisi dunia ini. Dan buku-buku itu pun akan jauh tertinggal. Semoga tidak ya.
Akhir cerita, mari kita ajak anak-anak Balita kita agar senantiasa membiasakan diri untuk menyukai sebuah buku, dan gemar membaca buku sejak kecil. Jauhkan Gadget darinya sampai benar-benar cukup umur. Karena jika sudah mengenal gadget, mereka akan terus merengek minta untuk diberikan. Dan tentunya anda akan sulit menghentikannya.
IraMulya