Kamis, 31 Januari 2019

Peran Buku Di Era Globalisasi

Pixabay.com

Ada yang ingat ngga dengan isi buku pelajaran Bahasa Indonesia anak-anak SD era 80 an? dengan  sampulnya dan tokoh- tokohnya dalam buku tersebut ? Ada Wati, Budi, Iwan . Ada juga Arman, Ima, Andi.  Jadul banget ya, hehehe. Yang masih ingat, artinya sudah setua saya umurnya. Dalam halaman buku itu ada sebuah pantun. yang sampai saat ini masih saya hapal . Begini isi pantunnya.

   Pantun Jenaka

   Di sini kosong di sana kosong
   tak ada batang tembakau
   bukan saya berkata bohong
   ada katak memikul kerbau
 
   Jual bayam pembeli tali
   tali hilang di atas atap
   sejak ayam menjadi polisi
   banyak elang yang tertangkap

   Pohon manggis di tepi rawa
   tempat orang mengadu banteng
   Nenek menangis sambil tertawa
   melihat kakek bermain kelereng

   Berburu ke padang datang
   dapat rusa belang kaki
   berguru kepalang ajar
   bagai bunga mekar tak jadi

 Itulah sedikit kutipan dari buku pelajaran itu , yang ingin saya kaitkan dan hubungkan dengan sedikit tulisan ringkas saya ini. Yaitu mengenai Buku. Yang akhir-akhir ini kurang diminati  dan terabaikan.
Entah karena perkembangan jaman atau karena tidak semenarik Gadget barangkali? Oke saya lanjutkan ya.

Pixabay.com

Nah, sehubungan dengan  tanggal 17 Mei yang merupakan Hari Buku Nasional. Yang selalu saya ingat dan selalu saya simak acaranya, dan berkenaan dengan dekatnya pergantian Tahun ajaran baru yang jarak waktunya hampir bersamaan. Satu hal yang selalu terpikirkan oleh saya dan selalu membuat hati saya  miris adalah keberadaan buku-buku di rumah saya. Yang pastinya akan  saya turunkan dan singkirkan. Pikir saya, karena mau tidak mau buku itu akan berganti dengan buku baru sesuai tahun ajarannya. Ada rasa iba ketika saya singkirkan buku-buku itu. Kondisinya masih utuh dan baru, seperti tidak pernah disentuh pemiliknya. Bisa jadi buku itu tak pernah dibaca sama anak-anak.  Duh sedihnya! terbayang ketika saya sekolah dulu, dari SD sampai SMA, bagaimana sulitnya ingin memiliki sebuah buku. Harus mencari kesana- kesini karena engga kebeli. Kadangkala saya meminjam dari satu teman ke teman lain, atau menyalin seluruh isinya demi dapat belajar dengan mudah. Tapi kenapa anak-anak jaman sekarang tidak terlalu peduli dengan buku? padahal buku-buku itu sebagian dapat Gratisan dari Pemerintah, dan sebagian ada yang harus beli sendiri. Singkat kata, buku buku yang sudah tak digunakan lagi itu akhirnya saya drop ke tukang loak yang sering lewat didepan rumah. Karena apa?
buat apa saya simpan, hanya untuk memenuhi setiap sudut ruangan yang akhirnya berantakan. Sementara anak-anak tidak minat membacanya, dan tentunya tahun depan akan ganti dengan yang baru. Begitulah hampir beberapa tahun lamanya.

Jadi, kenapa anak-anak jaman dulu akan mengingat apa yang telah dipelajarinya dari sebuah buku pelajaran di sekolah? Sederhana jawabannya, karena dari tahun ke tahun masih memakai buku yang sama. Hampir beberapa periode. Bahkan bisa menghapal semua Nama-nama Mentri Kabinet Repelita,  mengingat semua pelajaran sejarah Perjuangan Bangsa dan lainnya. Umumnya hapal semua diluar kepala. Maaf sekali, bukannya mau saya bandingkan anak-anak jaman dulu dengan anak-anak jaman sekarang, Tidak , hanya ada banyak perbedaan memang, anak sekarang cenderung kritis dan pintar dengan kemajuan teknologi, tapi terkadang ditanya hal mudah saja mereka kurang paham. Contohnya ditanya,  Nama Ibukota Propinsi di Indonesia saja masih berpikir lama. Atau Nama-nama Pahlawan Nasional saja tidak tahu. Miris jadinya! Padahal isi dari buku-buku pelajaran yang sifatnya sejarah, inti dan maknanya sama dan tak berubah. Apakah ini dampak dari Teknologi Informasi yang kian pesat? sehingga mengakibatkan mereka lebih menyukai Gadget dibanding buku?

Peranan buku itu amatlah penting bagi saya, walau Internet mengalahkan segalanya dan memudahkan segalanya. Buku tetaplah hal sederhana yang mempunyai batasan -batasan tersendiri dan kategori - kategori yang sudah dijelaskan, baik melalui judul atau temanya. Melihat dan menggunakan Gadget mungkin bisa kebablasan, hingga lupa waktu dan punya kenikmatan tersendiri. Akhirnya ketagihan, lalu sulit meninggalkannya. Tidak ada yang harus kita salahkan, karena perkembangan jaman tidak mampu kita bendung. Teknologi semakin mutakhir akan menggeser peradaban manusia menjadi semakin tak terkendali pula. Entah kecanggihan  apa lagi yang akan hadir mengisi dunia ini. Dan buku-buku itu pun akan jauh tertinggal. Semoga tidak ya.

Akhir cerita, mari kita ajak anak-anak Balita kita agar senantiasa membiasakan diri untuk  menyukai sebuah buku, dan gemar membaca buku sejak kecil.   Jauhkan  Gadget darinya sampai benar-benar cukup umur. Karena  jika sudah mengenal gadget, mereka akan terus merengek minta untuk diberikan. Dan tentunya anda akan sulit menghentikannya.




IraMulya





Sabtu, 26 Januari 2019

Pantai-pantai indah di Bali part 2



Hai jumpa lagi dengan saya disini, ayo kita lanjutkan ceritanya tentang pantai di Bali yang pernah saya kunjungi. Sampai dimana kemarin? oh iya, sekarang urutan keenam ya.

6. Pantai Yeh Leh



Lokasi pantai ini tepatnya diantara perbatasan kabupaten Tabanan dan Jembrana. Kalau dari arah Denpasar, sebelah kiri jalan setelah gapura pembatas wilayah. Artinya pantai ini termasuk kedalam wilayah kabupaten Jembrana. Awalnya hanya tempat persinggahan orang-orang yang hendak keluar atau masuk menuju Denpasar. Tapi sekarang seperti obyek wisata yang banyak dikunjungi, jadi bukan hanya sekedar rest area saja. Pantai ini dipenuhi batu-batu yang besar dan kecil yang berlumut. Ketika ombak menghantam terdengar deburannya yang bergemuruh. Sebelum sampai dibibir pantai, hamparan rumput hijau yang bersih dan pepohonan kelapa menambah kesan eksotis. Pengunjung yang tengah rehat sejenak, terlihat merebahkankan dirinya di rumput hijau. Angin menerpa dengan sejuknya. Matahari sore yang cukup terik, menyinari seluruh permukaan laut dan menimbulkan pantulan cahaya yang sangat menyilaukan mata, dan menambah pantai dan daerah sekitarnya terlihat sangat tropis.

7. Tanah Lot



Tanah Lot adalah obyek wisata yang cukup terkenal di Bali. Merupakan Ikon nya pulau dewata. Hampir dari waktu ke waktu selalu ramai didatangi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Meskipun pada umumnya orang tidak mengatakan ini pantai Tanah lot, tapi karena lokasinya di pantai, saya kategorikan kedalam pantai. Lebih tepatnya dinamakan Pura Tanah lot. Ada  dua pura besar yang berdiri kokoh di dua tempat yang berbeda. Satu diatas bongkahan batu besar, tepat dimulut pantai. Dan dibawah batu besar itu ada goa kecil yang didalamnya terdapat ular laut. Satu lagi diatas tebing yang menjorok ke laut. Pada saat air laut pasang, pura yang diatas permukaan pantai itu akan dikelilingi air laut, sehingga daratan kecil yang menuju ke pura ini terendam air. Terdapat banyak hotel dan penginapan di area ini. Toko-toko penjual aneka oleh-oleh  khas Bali berderet rapi ditepi jalanan masuk menuju pantai. Pedagang asongan juga terlihat banyak menawarkan dagangannya. Menjelang matahari tenggelam, semakin banyak orang yang berdatangan. Hanya untuk melihat dengan mata telanjang, bagaimana matahari itu lenyap dari pandangan. Mereka tidak ingin melewatkan momen-momen yang dinantikan,  yaitu tenggelamnya matahari di ufuk timur, hingga masuk ke singgasananya.

8. Pantai Kuta



Siapa sih yang engga kenal dengan pantai kuta?  pantai yang fenomenal di kalangan wisatawan ini. Tentunya para pelancong tak akan pernah melewatkan untuk singgah di pantai satu ini.  Ketenarannya ke seantero dunia, akan membuat penasaran buat mereka yang belum pernah datang di Bali. Karena Jaraknya yang dekat dari kota Denpasar,  pantai ini sangat mudah ditempuh dan dijangkau. Dan dikunjungi banyak orang.  Pantai berpasir putih ini memiliki ombak yang besar dan memanjang. Inilah tantangan buat peselancar.  Di jam dua belas siang sampai jelang sunset,  turis-turis tampak berjemur setengah telanjang.  Di waktu terik inilah mereka akan keluar dari hotel-hotel tempat mereka menginap untuk berselancar, berjemur atau hanya duduk-duduk saja dibawah payung-payung  didepan pantai.  Mereka benar-benar sangat menikmati pemandangan pantai yang indah dihadapannya.

9. Pantai Nusa Dua



Untuk menuju ke pantai ini,  yang lokasinya ada di daerah Kuta Selatan kabupaten Badung.  Anda dapat melalui jalan tol laut.  Masuk dari gerbang tol Sesetan Denpasar.  Bisa juga melalui jalan by-pass dari arah Sanur langsung menuju by-pass Nusa Dua.  Pantai ini ada di daerah komplek hotel-hotel berbintang.  Begitu anda tiba disana,  anda akan disambut dengan taman-taman dan jalan-jalannya yang sangat indah dan sangat bersih .Tertata dengan sangat rapi dan teratur . Pemandangan yang sangat menakjubkan.  Bagaikan surga dunia. Pantas kawasan ini sering dipercaya untuk acara-acara pertemuan penting Nasional maupun Internasional.  Bahkan rombongan Kerajaan Arab Saudi menyewa beberapa hotel disini.  Ini adalah pantai favorit saya bersama keluarga.  Lokasinya ada dibelakang hotel-hotel. Tempatnya yang nyaman untuk bersantai, berenang dan bebas menggelar tikar diatas rerumputan dipinggiran pantai,  sambil membawa bekal makanan yang sudah disiapkan dan dibawa dari rumah.  Anak-anak bermain ombak dan bermain pasir. Sementara para orang tua, duduk-duduk sambil membuka bekal makanan.  Ada juga yang merebahkan diri sambil menatap langit Bali yang elok.  Bila anda ke Bali,  jangan lewatkan pantai ini ya.

10. Pantai Pandawa



Ini pantai terakhir yang ingin saya ulas disini. Terletak di desa kutuh,  kuta selatan Badung. Belakangan ini Pantai Pandawa merupakan primadona diantara pantai-pantai lainnya.  Tergolong masih baru dan masih hangat-hangatnya jadi perbincangan wisatawan.  Dengan pengunjung yang terus-menerus ramai berdatangan dari pelosok manapun.  Dulunya pantai ini tertutup tebing-tebing curam, terjal dan tinggi. Saat anda memasuki pantai ini, terlihat tebing-tebing dikanan dan kirinya. Sebagian Tebing-tebing yang disebelah kiri,  ada rongga-rongga dalam dan tinggi menjorok kedalam tebing. Didalam rongga-rongga tebing itu terdapat patung-patung besar.  Patung-patung itu adalah tokoh dari pewayangan. Yaitu Lima Pandawa. Jadi pantai ini mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk menuju bibir pantai anda akan melalui jalanan menurun. Pasir putihnya yang halus dan air lautnya yang bersih dan jernih membuat anda ingin terjun ke pantai dan berenang.  Banyak pengunjung yang hanya berfoto-foto dan sekedar duduk-duduk santai menikmati panorama pantai pandawa yang unik dan eksotis. Saat anda berada dibawah, anda dapat melihat kembali tebing yang tadi anda lewati dari pantai. Tebing-tebing tinggi yang kokoh berdiri dengan sangat tegak dan perkasa.  Sungguh suatu maha karya yang begitu agung ciptaan Tuhan yang maha besar.

Itulah sebagian dari cerita, perjalanan, dan pengalaman saya selama hampir tiga dasa warsa tinggal di Pulau Bali.  Walaupun masih ada sebagian pantai yang tidak saya ulas semua.  Lain waktu ada cerita selanjutnya tentang tempat-tempat yang indah dan wajib anda kunjungi jika datang ke pulau seribu pura ini.


Iramulya
Foto, dokumen pribadi.





Jumat, 25 Januari 2019

Pantai-pantai indah di Bali part 1


Siapa yang yang engga kenal dengan pulau Bali? Setiap orang tentunya ingin berkunjung ke pulau ini..Nah, bagi yang belum pernah menginjakkan kakinya ke pulau dewata, disini saya akan mengulas tentang beberapa  pantai yang indah dan eksotis menurut versi saya. Inilah daftar beberapa pantai yang wajib anda kunjungi. Jangan sampai anda lewatkan loh.

1. Pantai Virgin

Z


Pantai ini terletak di Bali bagian timur, tepatnya di kabupaten Karangasem. Dengan pasir putih yang halus dan air lautnya yang jernih, bersih, dan terlihat kebiruan. Pantai ini cukup terisolasi dan tersembunyi. Karena jarak untuk menuju bibir pantai tersebut lumayan jauh dari tempat parkir kendaraan, begitupun jarak dari jalan utama menuju tempat parkiran itu. Disinilah tantangannya, kaki akan menempuh jalanan yang dulunya merupakan semak belukar, penuh pepohonan dan kebun kelapa. Siapkan tenaga ekstra untuk trekking sampai ke tempat tujuan. Setelah disana anda akan merasakan sensasi dari pantainya yang masih benar-benar alami. Wisatawan terlihat sangat menikmati pemandangan alamnya, berjemur dibibir pantai, dan bermain ombak. Para penjaja makanan dan aneka cinderamata terlihat di pinggiran pantai dan dari gubuk-gubuk yang berjejer sangat sederhana.

2. Pantai Padang-padang




Yang suka dengan surfing, disinilah salah satu tempat terbaiknya. Pantai ini terletak dibagian selatan pulau Bali. Tidak terlalu jauh dari pura luhur Uluwatu. Pantai didaerah selatan ini umumnya banyak dikelilingi tebing-tebing yang dramatis. Dengan ombak-ombaknya yang tinggi dan memanjang. Untuk mencapai pantai ini, anda akan menuruni anak-anak tangga yang membelah tebing. Celah tebing hanya bisa dilewati oleh satu atau dua orang, karena teramat sempit. Sehingga kita akan menunggu dan saling bergantian untuk turun atau naik .Banyaknya turis mancanegara yang ingin memburu ombak disini, untuk berselancar dan meleburkan diri dengan alamnya yang menawan. Batu-batu karang yang berdiri kokoh ditengah pantai, menambah keindahan tersendiri dari pantai ini.

3. Pantai Nyang-nyang




Ini termasuk pantai tersembunyi lainnya, tepatnya di desa pecatu, kuta selatan Badung. Untuk mencapai lokasi ini, anda akan melalui jalanan penuh bebatuan disana sini dan kerikil. Melewati banyak anak tangga yang kemiringannya cukup ekstrim. Dan anda pun harus mempersiapkan stamina yang cukup fit dan beberapa bekal makanan dan minuman. Ingat, anda harus ekstra hati-hati untuk menuruni anak tangga yang lumayan banyak dan melelahkan. Sebelumnya, pastikan jika anda memang benar-benar ingin datang dan penasaran dengan pantai yang satu ini.
Banyaknya monyet-monyet yang berkeliaran akan menyambut kedatangan anda dipantai ini. Air lautnya yang terlihat bergradasi, sangat bersih dan jernih. Tebing-tebing yang hijau dan pesona air laut yang biru sungguh teramat elok dan menakjubkan. Anda akan merasakan berenang layaknya dipantai pribadi. Karena akses menuju kesana terbilang cukup jauh, dan melelahkan. Awalnya banyak juga yang belum tahu tentang keberadaan pantai ini, tapi sekarang mulai banyak yang melirik. Pantai ini dinobatkan sebagai salah satu pantai terbaik di Dunia. Keren kan ?

4. Pantai Mertasari Sanur




Sanur memiliki beberapa pantai. Pantai sindu, pantai karang, pantai padang galak, pantai mertasari dan pantai-pantai lainnya. Jika anda ingin melihat golden sunrise, dipantai-pantai inilah tempatnya. Lokasinya masih didalam kota Denpasar bagian timur, jadi tidak terlalu jauh untuk dijangkau ketika anda berada di Denpasar. Oke, saya akan mengulas tentang pantai mertasari yang sering kali saya kunjungi. Jalan untuk menuju bibir pantai sangat dekat dari tempat anda memarkir kendaraan. Hamparan pasir putih dan pohon-pohon dipinggir pantai begitu indah dan mempesona. Deretan resort-resort yang halaman luasnya menjorok ke bibir pantai, cafe-cafe terbuka tampak berjejer menyajikan menu-menu andalannya. Perahu-perahu nelayan tampak beristirahat setelah sepanjang malam hingga pagi pergi melaut. Air laut yang tampak tenang membuat anda ingin lari menceburkan diri berenang disana.

5. Pantai Lovina




Pantai lovina terletak di Bali bagian utara, kira-kira jarak yang akan ditempuh dua jam perjalanan dari Denpasar, anda akan tiba di kota Buleleng yang kini berganti menjadi Singaraja. Jaman dulu merupakan ibu kota provinsi Bali. Pantai ini sangat indah dipagi hari. Berpasir hitam, tenang, dan masih terlihat sangat alami. Daya tarik pantai ini adalah lumba-lumba, yang akan muncul berlompatan ke permukaan air laut. Dan untuk melihat lumba-lumba, sebaiknya sebelum matahari terbit. Karena akan muncul antara jam 6 sampai jam 8 pagi. Banyaknya perahu berjejer dan bersandar kembali ke darat setelah melaut, akan menjadi pemandangan pantai ini. Para nelayan bergelut dengan tangkapan-tangkapannya. Bila anda ingin berada dekat dengan lumba-lumba, tinggal menyewa perahu atau sampan kecil untuk sampai dilepas pantai. Cukup merogoh seratus lima puluh ribu rupiah untuk satu orang, dan anda akan merasakan kepuasan dan membawa kenangan yang mungkin tak akan anda lupakan. Selain atraksi lumba-lumba, di lovina ada juga aktivitas menyelam. Biota lautnya juga beraneka ragam.

Itulah cerita saya tentang pengalaman menjelajahi pantai-pantai indah di Bali yang pernah saya kunjungi.Semoga bisa dijadikan Referensi.
Sampai ketemu di " Pantai-pantai indah di Bali part 2 "

IraMulya

Sumber Foto, Koleksi Pribadi









Kamis, 17 Januari 2019

Hidup aman dan damai sebagai minoritas



Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit didunia. Terkenal dengan keindahan alamnya yang eksotik dan kaya dengan ragam kebudayaannya yang unik dan variatif. Banyaknya wisatawan yang datang kepulau bali, menunjukkan bahwa daya tarik pulau ini begitu kuat. Hingga, dari tahun ketahun mengalami kemajuan. Baik dari segi perkembangan pariwisata, atau pertambahan penduduk. Para perantau dari berbagai daerah semakin banyak yang datang, dengan berbagai macam tujuan. Mencari lapangan pekerjaan, berbisnis, atau dipindah-tugaskan oleh Instansi tempatnya bekerja. Saya salah satu dari sekian pendatang itu.


Hidup berdomisili selama 28 tahun sebagai minoritas, awalnya memang bagaikan momok yang menakutkan. Karena saya seorang muslim, terbayang akan hidup terintimidasi dan kesulitan dalam menjalankan kewajiban saya untuk beribadah. Karena saya hidup berdampingan dengan penduduk yang mayoritas beragama hindu. Dengan perbedaan yang sangat jelas yaitu agama, suku, budaya, dan adat istiadat. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata apa yang sebelumnya saya takutkan adalah salah. Rasa khawatir dan pikiran buruk tentang banyak hal sama sekali tak terjadi. Terlebih. setelah saya mengenal dan berinteraksi dengan mereka. Pada umumnya mereka baik, hangat, dan ramah. Kami hidup bertetangga dengan sangat baik, gotong- royong dan saling menolong antara satu dengan yang lainnya. Hingga merasakan hidup dengan aman, tentram, damai, saling menghargai, menghormati dan bertoleransi.


Masyarakat bali hidup dengan sangat rukun dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yang diturunkan dari para leluhurnya. Gotong-royong dalam menjaga kebersihan lingkungan dan saling membantu adalah salah satu hal yang tidak dapat mereka pisahkan dari kehidupannya dalam bermasyarakat. Dan jika tiba waktu untuk merayakan upacara adat atau keagamaan, seluruh penduduk satu lingkungan setempat akan hadir dibale-banjar. Yaitu, tempat atau sebuah balai untuk berkumpul, dan disana mereka akan bersatu-padu mempersiapkan aneka macam sesaji-sesaji yang dibutuhkan. Masyarakat hindu bali selalu mengedepankan ritual-ritual dalam melaksanakan rangkaian upacara adat dan keagamaan. Gamelan-gamelan selalu siap ditabuh untuk melengkapi kegiatan peribadatan mereka.

Setiap anggota keluarga yang sudah dianggap dewasa dan sudah menikah, wajib hadir disana. Tampak  kelompok ibu-ibu, atau kelompok bapak-bapak, kadang muda-mudinya. Mereka punya waktu-waktu tertentu untuk berkumpul. Terkadang berkumpul bersamaan dalam satu ritual tertentu. Jika kul-kul ( sejenis kentongan khas bali ) mulai dipukul, tanda adanya pertemuan dibale-banjar, atau panggilan gotong-royong, atau pemberitahuan berita duka.

Nilai-nilai keagamaan masyarakat hindu bali, tidaklah berbeda jauh dengan nilai-nilai kebudayaannya. Pada dasarnya tidak tampak perbedaan diantara keduanya. Karena baik dari sisi agama dan dari sisi adat, saling berkaitan dan berhubungan. Artinya keduanya melalui proses yang sama, yaitu melalui ritual dan seni. Saat merayakan hari-hari besar, umat hindu terlihat berduyun duyun pergi ketempat persembahyangan, yaitu ke pura. Mereka berpakaian adat, dengan keunikan dan penuh ornamen. Perempuan dengan sanggul dan kebaya lengkap dengan aksesoris dan bunga kamboja, laki-,laki memakai udeng dan kain Kamen. Dari mulai orang tua sampai anak-anak tak ketinggalan turut serta.

Ada banyak hari raya besar di bali. Hari raya galungan, kuningan, saraswati, pagarwesi dan siwalatri. Dalam setahun bertemu dua kali hari raya. Sedangkan Hari raya Nyepi, adalah tahun baru umat hindu, dalam setahun hanya satu kali. Dan dinyatakan sebagai hari libur nasional. Serta banyak lagi hari-hari peribadatan yang lainnya. Baik didalam keluarga kecil mereka atau lingkungan satu desa mereka. Belum termasuk upacara adat yang lumayan juga banyaknya. Upacara ngaben misalnya, yaitu upacara pembakaran  mayat. Atau upacara odalan, upacara otonan, tumpek landep, bulan purnama dan tilem atau bulan mati. Tentunya ada sesaji-sesaji yang wajib dipersiapkan untuk persembahannya. Yaitu berupa bunga-bunga aneka ragam, dijadikan satu dalam sebuah tempat yang terbuat dari daun kelapa muda atau janur, buah-buahan yang disusun rapi keatas, dinaikkan diatas kepala mereka. Lalu berjalan berderet kebelakang diiringi gamelan yang ditabuh oleh para lelaki. Dan merekapun siap berangkat menuju pura. Ketika itu tidak ada yang membedakan mereka, dari ujung rambut hingga ujung kaki, terlihat sama antara satu dengan yang lainnya. Yang tampak hanyalah keindahan dan keselarasan. 

Itulah sepintas tentang kehidupan bermasyarakat dibali. Sebagai pendatang yang berbeda agama, adat dan budaya, saat ini saya tidak perlu khawatir lagi tentang kegiatan keagamaan yang saya anut, karena  saya masih bisa bebas melaksanakan ibadah saya tanpa terganggu. Pergi kepengajian atau kemesjid, atau anak-anak pergi belajar mengaji ke TPQ (Tempat Pendidikan Al-Quran) semua aman tanpa halangan dan hambatan.
Terima kasih bali, Kau bukan hanya tentang keelokkan dan keindahan alam, tapi tentang kedamaian dan keharmonisan. 

IraMulya


Senin, 14 Januari 2019

Cantik tidak harus selalu bermake-up















Wanita identik dengan kecantikan, namun tidak setiap wanita dikaruniai wajah cantik nan rupawan. Karena itu adalah takdir dari Sang pencipta, alangkah baiknya kita tetap mensyukurinya tanpa harus merasa kecewa dan malu dengan semua yang dimiliki. Dilahirkan dengan fisik yang lengkap, sehat jasmani dan rohani saja, merupakan anugerah yang sangat besar, karena ada sebagian orang yang tidak beruntung, dilahirkan  tak sempurna dengan cacat permanen yang dibawa sejak lahir.


Sebagian besar wanita umumnya suka berdandan, terutama wanita-wanita yang hidup ditengah kota besar. Mereka rela merogoh dompetnya demi merubah dirinya agar terlihat cantik dan fashionable. Jelas penampilan adalah modal utama untuk sebuah kepercayaan diri, tak masalah berapapun banyaknya uang yang harus dikeluarkan. Yang penting ada kepuasan batin tersendiri. Apalagi kalau banjir pujian disana-sini, tampaknya akan semakin mencari-cari sesuatu yang harus dimake over lagi, terutama di bagian wajah dan tubuhnya.


Jaman sekarang wanita-wanita desa tidak mau ketinggalan juga rupanya. Parahnya mereka akan berdandan bak penari topeng ,baju-bajunya tak mau kalah dengan wanita kota. Mereka akan tampil bangga, dengan sangat percaya diri, karena ingin terlihat paling menonjol diantara gadis-gadis desa atau ibu-ibu muda lainnya. Gosip-pun akan cepat merebak ke seantero desa, tidak lupa ceritanya ditambah bumbu-bumbu penyedap biar tambah seru. "Eh si anu sekarang mukanya makin tambah ginclong loh!" "Eh tau nggak ada si anu bajunya baru dibeli dari kota, model terbaru"!. Begitulah cerita seputar wanita, tentang kosmetik, pemutih wajah, sulam alis, sulam bibir, bulu mata anti badai, kawat gigi dan lain-lain, seharian cerita, rasanya tidak akan selesai pembahasannya.


Nah, kira-kira kita termasuk seperti mereka nggak ya? untuk cantik itu mahal loh, butuh modal untuk mewujudkan impian-impian yang diinginkan. Biasanya, wanita yang tinggal diperkotaan akan lebih mudah untuk menjadi cantik dengan sekejap, karena uang yang cukup dan banyaknya klinik-klinik kecantikan yang kian menjamur. Tapi, tunggu dulu, tidak semua wanita-wanita yang hidup diperkotaan pandai berdandan loh. Ada yang suka dan ada yang tidak, kembali kepada pribadi masing-masing dengan berbagai faktor dan alasan. Tergantung gaya hidup setiap wanita itu sendiri. Merias diri dan berdandan bukanlah sesuatu yang dilarang, hanya untuk siapa kita berdandan dan dengan tujuan apa?. Semua sah-sah saja, sejauh tidak berlebihan dan dalam batas yang wajar. Jangan sampai karena ingin selalu tampil sempurna dan kebiasaan ingin dipuji banyak orang, lantas lupa diri! dan tanpa sadar menghamburkan banyak uang hanya untuk terlihat cantik menawan. Akhirnya terlena  dengan ambisinya, hingga lupa dengan kewajiban-kewajiban lain yang jadi terabaikan, dari hari -kehari hanya merawat diri, sedangkan rumahnya dibiarkan tak terawat.


Maaf ya bunda, bilamana ada perbedaan dalam urusan ini .Saya cenderung  yang tidak suka berdandan dan sama sekali tak pandai bermake-up, sekalipun untuk dilihat suami. Setiap bepergian cukup dengan memakai bedak tipis dan lipglos sudah. pergi keundangan atau menghadiri acara-acara lainpun hanya riasan yang ringan dan terlampau simpel. Alhamdulillah suami saya dari awal menikah  sampai sekarang, lebih senang saya tidak bermakeup dan tampil apa adanya. Karena cantik itu tidak hanya sekedar dandanan dan riasan yang sempurna. Dengan produk kecantikan yang mahal, tapi cantik itu yang berbudi luhur, dengan penuh kelembutan dan ketulusan hati. Ingat, merawat diri tidak harus selalu bermake up, cukup dengan mandi yang bersih dan teratur, menjaga kesehatan, rapi, dan tidak berbau. Tampil secukupnya dan apa adanya justru akan terlihat bersahaja. Sederhana biasanya istimewa.


Cantik yang sesungguhnya terlihat saat kita tampil dengan kejujuran yang nyata. Percaya dirilah, tunjukkan seolah-olah kita sedang berkata bahwa inilah saya apa adanya. Karena Allah swt menciptakan manusia dengan berbagai kekurangan dan kelebihan. Ketika kita tidak ditakdirkan dengan paras yang cantik, jangan pesimis dan berkecil hati ya. saatnya menggali potensi diri, dengan berkarya dan berprestasi, tetap semangat dan tetap menjaga harkat dan martabat sebagai seorang wanita. Dan ingatlah dengan satu hal, wanita sejatinya berdandan hanya untuk suaminya.

Salam

Ira Mulyasari












Sabtu, 12 Januari 2019

Dahsyatnya Pengaruh Gadget Bagi Perkembangan Anak



Saya seorang ibu dari tiga orang anak, yaitu anak perempuan usia 20 tahun, laki-laki 18 tahun dan 12 tahun. Setiap anak dilahirkan dengan karakter yang berbeda-beda, tumbuh bersama dalam asuhan dan lingkungan yang sama, dengan mendapatkan hak-hak yang tak pernah dibedakan satu sama lainnya. Artinya, semua mendapat kasih sayang penuh dari orang tuanya. Walapun setiap anak kebutuhannya berbeda, namun tidak selalu dipenuhi segala yang diinginkannya, karena apa yang diminta belum tentu semuanya baik dan dibutuhkan. Jadi, semuanya melalui proses rundingan terlebih dahulu.


Cara mendidik dan mengasuh anak pada dasarnya adalah sama, orang tua selalu berharap yang terbaik buat anaknya, baik dari sisi ahlak dan pendidikan. Intinya, dari waktu kewaktu adalah seperti itulah keinginan orang tua.Yang membedakan hanya jaman yang semakin maju dan teknologi yang kian pesat, sehingga berdampak pada peradaban manusia, dan akhirnya muncul perubahan yang nyata dalam setiap pola pikir anak dan perkembangannya. Contohnya, dulu belum ada gadget, dan barang barang elektronik, sekarang muncul gadget  dengan fitur-fitur canggih, yang sama sekali tidak terbayangkan oleh pikiran orang-orang jaman dulu.


Anak-anak yang lahir di era sekarang ini, umumnya pintar-pintar dan cerdas, baik cerdas secara sosial dengan pandainya berbaur dan bergaul, tentunya yang positif ya ...,dan cerdas secara intelektual, alias bermutu dalam ilmu dibidang akademik. Tak jarang mereka pandai ber-argumentasi, kritis dan pro-aktif. Beda banget ya, dengan jaman kita dulu! yang tampak malu-malu dan tak pandai bergaul apalagi beradu argumen. wah...pokoknya hebat -hebat ya anak- anak jaman now.


Sebagai ibu rumah tangga yang mengerjakan segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga, hari-hari saya penuh kesibukan, dari mulai bangun pagi hingga menjelang petang, tangan dan kaki tak pernah diam, bergerak hilir mudik ke setiap ruangan, dan yang paling sering dijelajahi setiap saatnya tentunya dapur karena disanalah tempat bergulat dengan tumpukan piring kotor, cucian yang berjubel dalam mesin cuci, sayuran dan lauk pauk yang belum diolah, lantai-lantai yang harus disapu dan dipel, belum lagi diruangan lain, gunungan seterikaan menjulang disudut kamar, buku-buku berserakan yang belum ditaruh ditempatnya, pokoknya tangan ini harus kuat dan tangkas meraih  semuanya agar semua beres dan rapi.

Lantas, kemana anak-anak ? Saya tengok ke setiap tempat, ternyata mereka semua asik dengan gadget-nya masing-masing! Duh ... bagaimana harus menghentikan mereka dan menyuruh untuk turut membantu, baru saja akan memulai bicara, yang satu bilang " entar dulu ma.. ini lagi seru game-nya, jangan sampai kalah nih ma " aduh..  malas ma", ngantuklah, inilah, itulah! padahal jelas-jelas matanya tertuju pada gadgetnya. Yang satu juga demikian halnya, "biarin aja dulu cuciannya ma, pulang kuliah cuciannya pasti udah beres, mama masak aja dulu sana, perut udah lapar nih ma" bla...bla..bla...dan bla...bla..bla..


Akhirnya saya kembali lagi kedapur mengerjakan semuanya sedikit demi sedikit, sampai tuntas! tanpa berharap menunggu lagi bantuan anak-anak, yang memang tak akan pernah datang untuk membantu, karena sejatinya itu adalah tugas saya, hanya saya ingin mengajarkan kepada mereka bahwa membantu pekerjaan rumah tangga itu adalah hal yang baik, yang kelak merekapun akan terjun juga kesana.


Waktu tiba saat santap siang, semua sudah siap tersaji di meja. Piring, sendok, gelas, dan serbet, dan tentunya aneka masakan andalan saya. Mereka hanya tinggal duduk dan makan. Setelah selesai makan, merekapun beranjak, berhamburan ketempatnya masing-masing, dan..kembali lagi dengan gadgetnya. Selalu dari hari-kehari begitu dan begitu! parahnya suami saya juga demikian halnya, keranjingan dengan game online, pulang kerja, mau tidur, selesai makan, yang dipegangnya gadget lagi! terus dan terus! sampai-sampai ketika anak-anak sama bapaknya berkumpul dan berdekatan, tak sepatah katapun terdengar dari mereka mengobrol, siaran televisi-pun dibiarkan tanpa penonton. Saya ajak bicarapun mereka kadang tak mendengarnya. Duh sedihnya!


Jujur ya, sayapun makhluk yang tak luput dari benda canggih dijamannya ini, walaupun hanya akan memegangnya saat semuanya sudah beres. Kadang juga ingin cepat semuanya kelar, dari tugas rumah yang seabrek ini, ingin kembali didepan laptop untuk menulis sesuatu yang sudah ada dalam otak saya, dan tinggal menuangkannya dalam bentuk rangkaian kata, apadaya kesibukan kadang tak bisa diatasi, panggilan telpon dari suami kadang terabaikan, karena tangan belepotan sabun pencuci piring.


Kadang ada dalam pikiran saya, bilamana mungkin saya ingin kembali lagi ke jaman dulu, dimana ada kesederhanaan yang indah tanpa gadget. Saling bertukar cerita ketika dimeja makan, bercanda sesaat sebelum keperaduan, lempar-lemparan bantal dan guling, sampai kapuk-kapuknya keluar dari celah bantal yang robek, dan beterbangan kemana mana, lalu ketiduran setelah kecapean, dan keesokkan harinya, ketika bangun terlihat kasurnya basah karena mengompol. Belum lagi membantu memasak ketika didapur, mencuci baju rame-rame, sampai semua anggota keluarga ikut serta, sambil mainan air sumur yang ditarik pakai timba dan tali tambang. Jelang sore tiba nonton televisi bareng-bareng dari stasiun dan Chanel yang hanya satu-satunya jaman itu. Tontonannya hanya sekedar film-film kartun atau pentas musik dan lagu yang dinyanyikan biduanita yang populer pada jamannya. Sungguh sebuah kenangan yang manis, yang tidak mungkin bisa didapatkan dan dijumpai oleh anak-anak jaman kini.


salam

Rabu, 09 Januari 2019

Mengurangi kebiasan belanja yang tidak perlu

 
   



  Belanja adalah kegiatan sehari-hari yang siapapun pernah melakukannya, belanja diwarung, dipasar, bahkan disuper-market atau di Mall. Yang terakhir ini umumnya banyak disukai, karena faktor tempatnya yang lebih menarik dan nyaman untuk dikunjungi, selain itu Mall menyediakan segala rupa tempat untuk nongkrong seperti cafe, restauran, arena bermain, salon kecantikan, bioskop dan lainnya. Umumnya yang datang kesana berbagai kalangan,  kaum perempuan terutama, tak peduli waktunya habis berjam-jam disana yang penting ada kepuasan batin dan happy tentunya.


       Perempuan akan cepat tertarik dengan apapun yang terlihat bagus, padahal tidak terlalu diperlukan, tapi tetap ingin membelinya! Lucu-lah, keren-lah, up to date-lah! Pokoknya harus dibeli biar engga penasaran dan kepikiran saat sampai dirumah. Dan tentunya untuk tampilan baru lagi. Untuk mengatasi rasa ingin belanja yang tak perlu, mari kita simak beberapa langkah berikut ini dan perlu dicoba untuk menekan penyakit 'lapar mata' yang sering menimpa wanita-wanita pada umumnya, terutama di perkotaan.



1.  Kunjungilah mall-mall saat merasa ada kepentingan, misalnya lagi butuh sesuatu yang harus dibeli, seperti cari kado untuk ulang tahun sahabat atau ada rekan kerja yang baru melahirkan, dan ingat hanya akan membeli yang diperlukan, tidak membeli yang lainnya.

2.  Hindari ajakan teman-teman untuk sekedar jalan-jalan dan hanya melihat-lihat, biasanya dari mata turun kehati, lantas ingin memiliki. Wah... dari sinilah hasrat ingin membeli itu muncul. Jika tujuanmu untuk hang-out bareng teman, nikmatilah hang-outmu tanpa mampir outlet sana, mampir outlet sini, dan akhirnya kecantol barang yang terpajang dan ujung-ujungnya dibeli juga.

 3. Pikirkanlah bahwa kamu sudah punya ini itu yang tidak habis dipakai, baju misalnya, walaupun baru sesekali dipakai, kamu bisa padu padankan lagi dengan baju yang lainnya atau aplikasikan dengan aksesoris tambahan, pasti hasilnya akan terlihat berbeda. Satu langkah ini saja bisa membuat kamu berhemat loh.

4.   Sebelum pergi untuk berbelanja keperluan bulanan yang rutin, tulislah dan kalkulasikan apa yang dibutuhkan dan berapa kira-kira budget yang yang harus dikeluarkan sehingga kamu bisa hemat waktu dengan tidak mencari-cari-cari sesuatu yang dibutuhkan karena dicatat sebelumnya, dan keinginan belanja yang tak dibutuhkan bisa teratasi. Memang belanja itu sangatlah menyenangkan dan membuat kita lupa waktu, terlebih lupa bahwa apa yang telah dibeli sebetulnya hanya akan menambah tumpukan disana-sini, dilemari misalnya, baju yang berjubel semakin lama semakin tidak tertata.

5.   Bawalah uang secukupnya atau simpanlah dulu kartu kredit kamu agar semua bisa diatasi dengan bijaksana, karena uang yang berlebihan yang dibawa, akan semakin membuat kamu tidak bisa menahan keinginan untuk berbelanja, karena kamu akan merasa nyaman dan betah berlama-lama disana dengan uang yang banyak dan bebas sesuka hati untuk menghamburkannya.

Nah....itulah langkah-langkah untuk menekan kebiasaan berbelanja berlebihan, agar kamu lebih bijaksana mengelola kebutuhan sehari-harimu, biasakan untuk menahan hasrat ingin membeli sesuatu tak penting.
Semoga bermanfaat.


Rabu, 02 Januari 2019

Cara memperkenalkan buku pada buah hati anda sejak dini

               

     Memiliki anak sehat dan pintar adalah dambaan setiap orang tua mapun didunia ini.
Sebagai orang tua tentunya punya tips-tips sendiri dalam hal mendidiknya, karena anak adalah amanah dan karunia terbesar dalam setiap pasangan suami istri.
Ada beberapa tips untuk memperkenalkan buku bacaan kepada buah hati anda agar kelak
si anak akan gemar membaca.

1.  Pilihkan buku bacaan sesuai usia anak anda, ada banyak buku bacaan yang ringan atau hanya gambarnya saja, bahkan ada buku bantal khusus buat anak usia dibawah dua tahun.

2.  Biarkan dia mulai bermain bersama bukunya, jangan takut berantakan ya bunda, biarkan dia bebas sesuka hatinya, tangan mungilnya akan meraih benda yang ada dihadapannya. Warna - warni atau gambar- gambar yang terlihat akan sangat menarik perhatiannya.

3.  Sekali-kali temani anak anda atau dudukkan dipangkuan bunda ,dan bimbinglah tangannya untuk menunjukkan setiap bacaan atau gambar tersebut, mulailah bunda bercerita dengan kata-kata yang lucu dan mudah dipahami, selipkan intonasi berlainan sesuai karakter disetiap dialog ringan yang tertera dalam buku.

4.  Jauhkan gadget dari tempat anak anda saat dia bermain bersama bukunya, kalau bisa abaikan panggilan telpon untuk sementara, jangan sampai si anak lebih tertarik dengan gadget bunda dibandingkan buku didepannya.Usahakan bunda tidak dalam kondisi sedang stres, atau dalam keadaan emosi yang tidak stabil, kondisi tersebut akan berdampak juga pada anak, dia akan ikut-ikutan rewel dan enggan lagi bermain.

  Buku tetaplah benda sederhana yang tak akan pernah terganti, sekalipun di era teknologi yang kian canggih ini,keberadaannya tetap masih dirindukan karena buku merupakan jendela dunia yang akan membuka mata dan pikiran kita kian luas.





Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...