Senin, 14 Januari 2019

Cantik tidak harus selalu bermake-up















Wanita identik dengan kecantikan, namun tidak setiap wanita dikaruniai wajah cantik nan rupawan. Karena itu adalah takdir dari Sang pencipta, alangkah baiknya kita tetap mensyukurinya tanpa harus merasa kecewa dan malu dengan semua yang dimiliki. Dilahirkan dengan fisik yang lengkap, sehat jasmani dan rohani saja, merupakan anugerah yang sangat besar, karena ada sebagian orang yang tidak beruntung, dilahirkan  tak sempurna dengan cacat permanen yang dibawa sejak lahir.


Sebagian besar wanita umumnya suka berdandan, terutama wanita-wanita yang hidup ditengah kota besar. Mereka rela merogoh dompetnya demi merubah dirinya agar terlihat cantik dan fashionable. Jelas penampilan adalah modal utama untuk sebuah kepercayaan diri, tak masalah berapapun banyaknya uang yang harus dikeluarkan. Yang penting ada kepuasan batin tersendiri. Apalagi kalau banjir pujian disana-sini, tampaknya akan semakin mencari-cari sesuatu yang harus dimake over lagi, terutama di bagian wajah dan tubuhnya.


Jaman sekarang wanita-wanita desa tidak mau ketinggalan juga rupanya. Parahnya mereka akan berdandan bak penari topeng ,baju-bajunya tak mau kalah dengan wanita kota. Mereka akan tampil bangga, dengan sangat percaya diri, karena ingin terlihat paling menonjol diantara gadis-gadis desa atau ibu-ibu muda lainnya. Gosip-pun akan cepat merebak ke seantero desa, tidak lupa ceritanya ditambah bumbu-bumbu penyedap biar tambah seru. "Eh si anu sekarang mukanya makin tambah ginclong loh!" "Eh tau nggak ada si anu bajunya baru dibeli dari kota, model terbaru"!. Begitulah cerita seputar wanita, tentang kosmetik, pemutih wajah, sulam alis, sulam bibir, bulu mata anti badai, kawat gigi dan lain-lain, seharian cerita, rasanya tidak akan selesai pembahasannya.


Nah, kira-kira kita termasuk seperti mereka nggak ya? untuk cantik itu mahal loh, butuh modal untuk mewujudkan impian-impian yang diinginkan. Biasanya, wanita yang tinggal diperkotaan akan lebih mudah untuk menjadi cantik dengan sekejap, karena uang yang cukup dan banyaknya klinik-klinik kecantikan yang kian menjamur. Tapi, tunggu dulu, tidak semua wanita-wanita yang hidup diperkotaan pandai berdandan loh. Ada yang suka dan ada yang tidak, kembali kepada pribadi masing-masing dengan berbagai faktor dan alasan. Tergantung gaya hidup setiap wanita itu sendiri. Merias diri dan berdandan bukanlah sesuatu yang dilarang, hanya untuk siapa kita berdandan dan dengan tujuan apa?. Semua sah-sah saja, sejauh tidak berlebihan dan dalam batas yang wajar. Jangan sampai karena ingin selalu tampil sempurna dan kebiasaan ingin dipuji banyak orang, lantas lupa diri! dan tanpa sadar menghamburkan banyak uang hanya untuk terlihat cantik menawan. Akhirnya terlena  dengan ambisinya, hingga lupa dengan kewajiban-kewajiban lain yang jadi terabaikan, dari hari -kehari hanya merawat diri, sedangkan rumahnya dibiarkan tak terawat.


Maaf ya bunda, bilamana ada perbedaan dalam urusan ini .Saya cenderung  yang tidak suka berdandan dan sama sekali tak pandai bermake-up, sekalipun untuk dilihat suami. Setiap bepergian cukup dengan memakai bedak tipis dan lipglos sudah. pergi keundangan atau menghadiri acara-acara lainpun hanya riasan yang ringan dan terlampau simpel. Alhamdulillah suami saya dari awal menikah  sampai sekarang, lebih senang saya tidak bermakeup dan tampil apa adanya. Karena cantik itu tidak hanya sekedar dandanan dan riasan yang sempurna. Dengan produk kecantikan yang mahal, tapi cantik itu yang berbudi luhur, dengan penuh kelembutan dan ketulusan hati. Ingat, merawat diri tidak harus selalu bermake up, cukup dengan mandi yang bersih dan teratur, menjaga kesehatan, rapi, dan tidak berbau. Tampil secukupnya dan apa adanya justru akan terlihat bersahaja. Sederhana biasanya istimewa.


Cantik yang sesungguhnya terlihat saat kita tampil dengan kejujuran yang nyata. Percaya dirilah, tunjukkan seolah-olah kita sedang berkata bahwa inilah saya apa adanya. Karena Allah swt menciptakan manusia dengan berbagai kekurangan dan kelebihan. Ketika kita tidak ditakdirkan dengan paras yang cantik, jangan pesimis dan berkecil hati ya. saatnya menggali potensi diri, dengan berkarya dan berprestasi, tetap semangat dan tetap menjaga harkat dan martabat sebagai seorang wanita. Dan ingatlah dengan satu hal, wanita sejatinya berdandan hanya untuk suaminya.

Salam

Ira Mulyasari












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...