Michael Angelo Story

Pernah mendengar nama Michael Angelo? Seniman renaissance asal Italia yang terkenal sebagai pelukis, pemahat, dan pujangga? yang karya-karya terkenalnya dapat dilihat di Vatikan Roma?
Mau tahu kisah tentang dirinya yang hingga saat ini masih dikenal ke seantero jagat?
Waktu saya kecil, saya suka sekali dengan cerita tokoh satu ini. Dikemas dalam sebuah komik dengan kertas sedikit buram tanpa warna, dan kadang saya ulang-ulang membacanya sampai lecek bukunya dan hapal dengan isi cerita dalam komik itu.
Yuk kita simak bagaimana perjalanan hidup seorang Michael Angelo sang seniman dari sejak ia lahir sampai ia menjadi seseorang yang dikenal.

Pada suatu hari di tanggal 6 maret 1475, suatu keluarga bangsawan jatuh miskin. Saat kemiskinan menimpa keluarga itu, kebetulan bertepatan dengan lahirnya anak kedua mereka yang bernama Michael Angelo. Kepala rumah tangga bangsawan itu bernama Lodovico, berharap anak kedua mereka itu kelak menjadi seorang saudagar domba yang sukses, demi memulihkan nama baik keluarga mereka yang telah benar-benar jatuh. Sang ibu yang sakit-sakitan, terpaksa harus menitipkan anak mereka pada seorang keluarga pemotong batu. Michael Angelo pun tumbuh dalam lingkungan keluarga itu. Di usia mudanya ia sudah pandai menggunakan alat-alat dasar untuk memahat. Pada usia 10 tahun ia baru masuk sekolah karena dididik orang lain .Ia sama sekali tidak tertarik dengan pelajaran sekolah, hingga membuat ia sering dihukum oleh gurunya.

Saat usia 14 tahun ia dikenalkan oleh teman baiknya pada seorang pelukis kenamaan yaitu, Domenico Ghirlandaio dan resmi menjadi muridnya. Setahun kemudian Ghirlandaio memilihnya untuk belajar di sekolah seni pahat di Florence milik Lorenzo. Di bawah bimbingan ahli pahat, Bertoldo di Giovanni, Michael Angelo memulai kehidupan seni yang kelak dijalaninya selama 70 tahun.

Pada masa belajar di sekolah seni pahat sebuah patung "Dewa" berhasil memikat dan mendapat pujian dari Lorenzo. Sehingga ia diijinkan masuk istana Medici, duduk sejajar dengan para bangsawan lainnya dan mendapat pendidikan sekolah "Plato" dan banyak membantu karyanya kelak.

Sepeninggal Lorenzo. Michael Angelo tidak cocok dengan penerusnya, Piero, maka ia meninggalkan istana dan pulang ke rumah. Dalam masa penganggurannya dia pernah membedah mayat, mempelajari anatomi tubuh manusia. Tak lama kemudian ia menjual sebuah patung "Cupido" yang kemudian sampai di tangan Uskup Roma, Rafaello Riario, bakatnya ditemukan dan diundang ke Roma dan memulai memahat.

Pada zaman dahulu, kehidupan utama para ahli seni ternyata tergantung pada Raja atau bangsawan. Sehingga demi makanan, pakaian bahkan keselamatan nyawa, mereka mencampakkan harga diri dan mengorbankan prinsip karya seni hanya untuk menyenangkan selera makan.

Dalam kehidupannya Michael Angelo telah bekerja pada 7 orang Paus dan beberapa Uskup. Diantaranya hanya Paus Julius II dan III yang paling mengagumi bakat besarnya. Karena kata-katanya yang pedas sifatnya yang kaku dan keras membuat ia beberapa kali bentrok dengan Paus dan Uskup hingga beberapa kali juga nyawanya terancam. Namun karena bakatnya yang luar biasa Paus dan Raja serta para bangsawan memaafkan dan menerima sifatnya sekaligus menanggung biaya hidup keluarganya.

Dalam perjalanan hidup Michael Angelo selama 89 tahun, dan meskipun hanya memiliki sahabat  2 orang, Granacci dan Tommaso serta sepenggal cinta yang datangnya terlambat, tapi keluarga dan Paus tak habis-habisnya merongrongnya dengan keuangan dan karya. Dalam saat menderita dan tak berdaya sendirian, hanya batu dan palu lah yang bisa menghapus kedukaan. Menjelang ajalnya dia meniggalkan tiga kata-kata yaitu, "menyerahkan rohnya pada Tuhan, badannya pada bumi dan hartanya pada keluarganya" jiwa yang tulus!. Sepanjang hidupnya sama seperti batu yang amat dikenal, sepi,tapi abadi.

Nah dears, itulah ringkasan tentang salah satu tokoh seni dunia yang namanya masih sering terdengar sampai sekarang. Sebagai nostalgia saya ketika kecil.


Salam
Ira Mulya


#ODOP
#Day 27
#Estrilook Community