Kehilangan Seseorang Memang Menyakitkan, Bangkitlah karena Dunia Harus Tetap Berjalan

Pixabay

Kehilangan adalah hal yang selalu dikaitkan dengan rasa pilu. Apapun bentuk kehilangan akan terasa menyakitkan bila harus mendengarnya apalagi harus menghadapinya. Siapa orangnya yang tidak pernah mengalami hal ini? Kehilangan orang-orang yang kita cintai akan lebih memilukan daripada kehilangan benda kesayangan. Kehilangan orang tercinta tidak akan pernah dapat tergantikan. Lain lagi dengan kehilangan suatu benda, masih bisa kita cari dan kita dapatkan kembali.

Ketika betapa besarnya cinta dan kasih terhadap seseorang yang telah banyak memaknai kehidupan kita, hingga hidup menjadi teramat berharga, tetiba orang tersebut pergi meninggalkan kita untuk selamanya. Duh betapa hampanya menjalani kehidupan tanpanya. Begitulah kira-kira hal pertama yang selalu banyak dirasakan saat seseorang pergi dengan sangat tak terduga.

Namun ada perbedaan saat kehilangan seseorang karena sengaja ingin meninggalkan kita lantaran suatu hal dengan kehilangan pergi karena sudah saatnya dipanggil Allah SWT. Mana yang lebih menyakitkan? Tentu akan berbeda jawaban satu dengan yang lainnya, dan bagaimana cara memaknai nya pun jelas akan ada perbedaan sudut pandang.

Ditinggalkan pergi oleh orang yang sangat berarti untuk selamanya, memang sakit. Awalnya akan sangat merasa sedih dan terus terbayang hingga beberapa minggu atau bulan. Namun disela-sela itu kita akan sangat terkesan karena Allah SWT lebih menyayanginya dan cepat mengambilnya. Kenangan yang ditinggalkan pun tentu sangatlah manis dan indah yang tidak mudah untuk dilupakan. Mungkin akan lebih baik begitu daripada kita ditinggalkan pergi dan ditorehkan luka dalam hati. Tentu akan timbul perasaan kecewa dan marah, lantas sudah pasti meninggalkan kenangan pahit.

Saya ditinggalkan almarhum bapak saya pergi untuk selamanya saat usia 14 tahun. Usia yang belum cukup matang untuk memahami semuanya dan memaknai arti yang sesungguhnya tentang sebuah kehilangan. Yang pasti saat itu saya merasa sedih dan menangis tak tertahankan. Terbayang bagaimana saya akan tumbuh tanpa pengasuhan beliau ke depannya. Terbayang juga bagaimana ia memperjuangkan hidupnya saat terbaring sakit tak berdaya selama bertahun-tahun lamanya di atas kursi roda. Teringat betapa cukup menderitanya beliau didera rasa sakit dengan penuh kesabaran. Padahal sebagai seorang pensiunan tentara almarhum bapak saya adalah sosok yang kuat dan berani namun sangat penuh kelembutan. Ketika sakit, sosok panutan yang cukup disegani itupun kehilangan semuanya. Kehilangan jati dirinya yang gagah berani. Kursi roda telah menjadi teman paling setianya selama hampir tiga tahun. Kala itu saya masih duduk di kelas lima sekolah dasar saat sakit itu pertama dideritanya. Penyakit komplikasi telah merenggutnya hingga ke tempat yang paling baik, yaitu di sisi Allah SWT.

Kehilangan kedua adalah saat kakak perempuan saya dipanggil yang maha kuasa keharibaanNYA.. Penyakit kelenjar getah bening telah mengantarkannya pulang untuk selama-lamanya. Dan kehilangan-kehilangan lainnya yang sudah pasti meninggalkan kesedihan yang sangat dalam bagi saya pribadi. Namun dunia harus tetap berjalan dan tak perlu lagi tenggelam dalam kesedihan yang berkepanjangan, Biarkan kenangan itu ada dalam benak saya yang terdalam dan menjadi kenangan yang terindah sepanjang hidup saya. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dengan esok hari, bisa saja kita pun akan menghadap Allah SWT secara tak terduga walaupun sesungguhnya kalau boleh memohon kepada sang khalik, jangan sekarang atau saat ini, karena masih banyak hal yang ingin kugapai menuju hidup yang lebih baik dan mengisinya dengan berbagai kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Namun hidup mati seseorang adalah takdir yang sudah ditetapkannya. Manusia tidak bisa berprediksi ataupun memohon sesuatu yang sudah pasti kebenarannya.

Apa yang akan kita hadapi ke depannya adalah misteri. Jalani apa yang ada dihadapan kita dan hiduplah sesuai porsi yang telah diberikan. Lalui jalan yang baik niscaya ada kebenaran disana.
Semoga bermanfaat.


Salam
Ira. Mulya


#ODOP
#Day 18
#ESTRILOOK COMMUNITY





c

OMMUNITY




.