Sabtu, 14 September 2019

Gagal Bukan Akhir dari Segalanya


Seperti pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang paling baik. Nah, setelah kita mengalami kegagalan, baiknya kita ambil hikmah dari sebuah kegagalan itu. Misalnya jadikan kegagalan itu sebagai pengalaman berharga. Lantas evaluasi semua apa yang menyebabkan kegagalan itu terjadi, agar dimana saat kita bangkit dan menyusun ulang kembali rencana semula, kita tidak akan jatuh ke dalam lubang yang sama.

Siapa orangnya sih yang ingin gagal? Tentu tidak ada. Namun setiap orang tentu pernah mengalami kegagalan, dan itu amatlah mengecewakan. Kegagalan tidak selalu dapat diukur dengan mampu atau tidaknya seseorang. Bisa jadi karena faktor keberuntungan yang sedang tidak berpihak, sehingga kegagalanpun bisa menimpa.

Ada banyak cara ketika ingin bangkit dari kegagalan. Namun bagaimana caranya? tentu tergantung dan kembali lagi kepada setiap masing-masing orang. Karena setiap orang tentu berbeda pula setiap sudut pandangnya. Seperti ambil contohnya, seorang yang sudah tidak asing namanya di tanah air yaitu Seto Mulyadi. Siapa yang tak kenal dengan tokoh satu ini, yang identik dengan dunia anak-anak dan dunia pendidikan anak. Cita-cita awalnya ingin menjadi seorang dokter. Namun kandas ketika ia tidak diterima di fakultas kedokteran, baik di Universitas Airlangga maupun di Universitas Indonesia. Sedangkan kembarannya, Kresno diterima di fakultas kedokteran. Seto Mulyadi sudah pasti memendam kekecewaan, sampai pada akhirnya ia merasa tertekan hingga akhirnnya pergi meninggalkan rumah dan pergi ke Jakarta. Ia pun berangkat tanpa pamit dan hanya meninggalkan sepucuk surat.

Mengawali langkah barunya di Jakarta, benar-benar dari bawah. Bekerja sebagai pembantu, jadi tukang batu, dan jadi tukang semir sepatu. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Ibu Kasur, karena tertarik dengan acara yang diasuh oleh beliau di TVRI. Lama kelamaan Pak Kasur membawanya ke Taman Kanak-Kanak asuhannya. Seto Mulyadi pun berguru kepadanya.

Kegagalannya menjadi seorang dokter tidak lantas membuatnya patah semangat. Atas saran Pak Kasur, ia pun mencoba mendaftar di fakultas psikologi Universitas Indonesia dan diterima. Bersama Pak Kasur, Seto bisa menumpahkan "obsesinya" yaitu kecintaannya terhadap anak-anak.
Kini ia menjadi tokoh pemerhati anak yang disegani, dan sebagai Ketua KOMNAS HAM perlindungan anak dan sebagai doktor bidang psikologi.

Kesuksesan akan datang dari sebuah kegagalan. Bangkitlah dan kejarlah kembali. Jangan pernah mengatakan,"Saya tidak bisa!", "Saya tidak berbakat!" atau "Saya tidak berminat!" Telusuri kemungkinan yang ada, jangan sampai peluang besar terbuang tanpa pernah mencoba terlebih dahulu.
Semoga bermanfaat.

Salam
Ira Mulya
Gambar: Pixabay


#ODOP
#Day 14
#Estrilook Community







1 komentar:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus

Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...