Senin, 09 September 2019

Alexandre Dumas, Sang Penulis Inspiratif


Pernah mendengar penulis Alexandre Dumas? Penulis asal Perancis yang terkenal dengan novel-novel historisnya yang penuh dengan petualangan, sejarah, kisah-kisah cinta romantis yang memikat hati? Yuk, kita simak sedikit kisah sang penulis yang tetap melekat di hati hingga kini. Padahal sudah bertahun, bahkan berabad-abad berlalu, namun karya-karyanya yang menakjubkan tetap abadi dalam dunia sastra.

Beberapa novelnya yang terkenal adalah, The Count of Monte Cristo, The Three Musketeers, Ten Years Later, The Black Tulip, The Man in The Iron Mask dan lain sebagainya. Bahkan novel The Count of Monte Cristo yang fenomenal telah beberapa kali diangkat ke layar lebar, dan telah diterjemahkan ke dalam 100 bahasa. Luar biasa kan?




Alexandre Dumas yang lahir pada 24 juli 1802, mampu membius para pembacanya dengan tulisan-tulisan dalam novelnya yang penuh dengan intrik, romansa, menegangkan, berliku-liku, dan dibuat penasaran. Dalam salah satu novelnya yang populer, The Count of Monte Cristo, yang bergenre Fiksi sejarah dengan latar belakang kehidupan masyarakat Perancis saat Napoleon Bonaparte diasingkan ke pulau Elba pada masa pemerintahan raja Louis Phillipe. Semua tokoh dalam kisah ini, yang awalnya tidak terlihat saling berhubungan, ternyata akan berkaitan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya dengan sangat tak terduga. Kita akan dibawa berkeliling untuk mengenali setiap karakter masing-masing yang jumlahnya tidak sedikit, dengan nama-nama Perancis dan Italia yang cukup kental. Tujuan balas dendam dari tokoh utama akan mengungkap tabir satu persatu dengan sangat rapi dan terencana, sungguh kisah ini begitu sangat luar biasa dan benar-benar menakjubkan. Novel ini adalah novel terbaik yang pernah saya baca sepanjang hidup saya.

Setelah membaca novel-novelnya, hal pertama yang terpikirkan adalah, berdecak kagum dan membayangkan bagaimana hebatnya sang penulis menuangkan imajinasinya dalam alur cerita yang rumit. Terkadang saya membacanya berulang-ulang hanya untuk lebih memahami setiap ceritanya. Sama sekali tidak ada kebosanan dengan cerita dalam setiap novelnya, yang ada hanyalah rasa greget dan semakin terlena membaca seluk beluk kisah didalamnya, seolah benar-benar nyata. Hal kedua adalah, ingin mengulang kembali membacanya karena penasaran. Terus terang bagi saya, membaca karya-karyanya adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Seolah-olah kita sedang berada di sana dan ikut andil dalam kisah di dalamnya. Bahasanya yang benar-benar sastra adalah salah satu kelebihannya.

Pada awalnya Dumas hanyalah seorang juru tulis. Ayahnya yang seorang jenderal saat itu, jatuh bersamaan dengan jatuhnya Napoleon Bonaparte. Karena masalah keuangan dalam keluarganya, Dumas tidak mendapatkan pendidikan yang baik. The Three Musketers, adalah roman yang sangat luar biasa yang telah mengangkat namanya menjadi seorang penulis dunia yang sangat harum namanya. Namun sayang, akhir hidup penulis kenamaan ini tak seindah karya-karyanya. Ia akhirnya berpulang secara mengejutkan dan misterius. Kepergiannya tentu menduduki tempat khusus bagi para penggemarnya hingga saat ini. Karya-karya terbaiknya masih banyak dicari dan diminati

.


Nah, Dears itulah cerita dari seorang penulis yang sangat menginspirasi. Sama halnya dengan para penulis-penulis dalam negeri sendiri yang membanggakan. Semua penulis tentu memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda-beda, dan semua itu adalah keindahan yang tiada batas.


Salam
Ira Mulya
Sumber Gambar: Wikipedia, buku yang kubaca,Gramedia Digital


#ODOP
#Day 10
#Estrilook Community




1 komentar:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus

Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...