Selasa, 09 April 2019

Seputar Rencana Mudik





Aku mungkin termasuk salah satu diantara banyaknya perantau yang jarang pulang ke kampung halaman. Empat tahun sekali sudah bisa dikatakan... untung masih bisa pulang. Walau kadang timbul kebingungan dengan ongkos dan bekal yang belum cukup dan bingung juga jikalau jadi, apa pulang ke rumahku semasa kecil atau pulang ke rumah keluarga suami, yang kebetulan sekampung dengan keluarga dari pihak bapakku. Orang  tuaku punya kampung halaman yang berbeda, yang berjauhan di lain pulau. Para sesepuh dalam kedua keluarga orang tuaku, yang hanya tinggal segelintir orang, berniat aku kunjungi semuanya. Belum tentu beberapa tahun ke depan aku bisa bertemu mereka lagi, karena jarak yang jauh dan faktor usia mereka yang kian bertambah, bisa jadi mereka sudah semakin renta, dan tak mengingatku lagi. Sedih ya.

Masalah pulang kampung atau mudik lebaran, selalu menjadi  hal yang sering aku bahas bersama keluarga kecilku, akhir-akhir ini. Suami dan anak-anak yang antusias dengan niat itu, terkadang berbeda pendapat satu dan lainnya. "Hendak kemana lebaran ini kita mudik" begitulah seputar pertanyaan yang terus menghiasi pikiran kami. Lantaran banyaknya keinginan dalam hati masing-masing yang berbeda pula tujuannya.

Suami tentunya ingin pulang ke rumah masa kecilnya, di sebuah kota kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Sedangkan anak-anak ingin pulang ke Bandung, kota kelahiranku dan pada saat aku remaja. Hari-hari selalu menjadi perdebatan di saat kami sedang berkumpul, padahal ramadhan pun belum kami lalui. Akhirnya keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak diantara kami berlima. Kemana lebaran ini kami harus mudik, semua sepakat kami akan mudik ke Bandung. Walaupun aku masih berada dalam dua keinginan, terpaksa mengikuti langkah anak-anak yang ingin ke sana.

Setelah menghitung-hitung budget, sempat puyeng juga sih, berapa ongkos tiket pesawat pulang-pergi Bali-Bandung-Bali untuk berlima, biaya keperluan saat di perjalanan dan selama di Bandung, pakaian baru yang harus dibeli buat lebaran, apalagi Bandung yang tak pernah ketinggalan zaman dalam dunia mode, dunia kuliner, pokoknya wah,....Bandung yang selalu punya magnet untuk menarik kita agar menghabiskan uang kita disana dalam sekejap! seolah selalu menjadi agenda rutin yang tak pernah ketinggalan. Belum lagi oleh-oleh dari rantau dan ampau-ampau berisi uang-uang lembaran yang masih baru, yang wajib disiapkan saat mudik, karena keluarga dan kerabat disana, biasanya selalu suka cita menyambut kami dan barang bawaan kami pastinya. Tak salah, kamipun bahagia dengan semua itu, karena jarang-jarang kami pulang dan bertemu.

Walau ini hanya sebatas rencana, semoga terlaksana semua dengan lancar dan selamat atas izin Allah SWT sampai di tempat tujuan nantinya. Mudik selalu menjadi cerita unik, tak peduli berapa tahun kita menabung dan akan habis terkuras tabungan kita dalam waktu kurang lebih hanya sepuluh hari, rasanya tak masalah. Yang penting batin puas dan hati bahagia. Masih diberikan umur untuk bersilaturahim bersama keluarga besar, kerabat, dan teman masa kecil adalah syukur nikmat yang tiada tara. Uang bisa dicari, tapi kebahagiaan batin tidak akan ada tandingannya, dan tidak bisa diukur dengan apapun. Tidak ada sulitnya, kita tinggal menabung sedikit-demi sedikit walau memerlukan waktu yang agak lama, agar dapat mencapai tujuan kita yaitu mudik.

Mudik berikutnya Insyaallah, (yang ini juga belum terlaksana) hehe..entah berapa tahun lagi ke depan, semoga ada umur panjang, dan rejeki, mari merajut lagi rencana sambil menabung. Ada tetua-tetuaku yang ingin kutemui, semoga mereka diberikan umur panjang yang berkah, sehingga dapat berjumpa.


Ira Mulya


#SETIP DAY 29 10 april 2019
#ESTRILOOK COMMUNITY





2 komentar:

  1. Betul, uang bisa dicari lagi, tapi kebahagiaan bisa berkumpul dengan keluarga itu harta yang tidak ternilai

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya jeng dewi, kapan lagi ya, mumpung ada kesempatan..

      Hapus

Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...