Senin, 08 April 2019

Muhasabah diri


Sungguh, untuk menjadi seseorang yang tak terlihat itu tidak mudah memang. Butuh proses untuk menghindarinya. Dari kebiasaan ingin tampil, dan ingin dilihat, dengan banyaknya godaan di luar sana yang kadang menggoda hati untuk mengekspos diri, baik di dunia maya maupun di kehidupan nyata. Adalah hal yang sepertinya, sering dijumpai di kehidupan sosial saat ini. Padahal kita tahu dalil-dalil agama yang telah menyatakan dan melarang (walau ilmu agama hanya sebatas disimak dan dimengerti) Bahwa kaum perempuan khususnya, alangkah mulianya untuk tidak sering memamerkan dirinya di hadapan umum, terutama di dunia maya yang tengah menjadi trend masa kini. Rasanya kalau tidak eksis di sosmed, ketinggalan zaman. Begitu kata anak muda sekarang. Tapi kenapa ya? kita tak segera mengamalkannya? Bukannya sudah jelas dalil tersebut? Tapi kenapa sulit rasanya untuk meninggalkan kebiasaan itu? Kalaupun ada keinginan dan niat berhenti, tapi tak mudah untuk  mewujudkannya.Termasuk aku pribadi.

Sejatinya, perempuan muslimah diwajibkan selalu menjaga aurat dan martabatnya agar tak di umbar ke khalayak. Tapi, zaman telah menggeser peradaban manusia, karena pesatnya perkembangan dan teknologi di Era Milenial yang tengah kita hadapi, yang telah membius jutaan manusia, terutama perempuan di dunia ini, yang larut ke dalam nikmatnya menggunakan sarana sosial media. Dan terus terang, untuk menutup semua akun-akun sosmed secara keseluruhan itu butuh tekad dan niat yang kuat! Jika hanya setengah-setengah, artinya sama saja masih eksis. Padahal sudah semuanya ingin diakhiri, tetap saja ketika berhadapan dengan gadget, kembali lagi membuka satu persatu akun yang masih ada di sana.

Ini bukan bicara tentang masalah perempuan kebanyakan yang selalu ingin tampil terlihat di dunia maya. Kaum lelaki pun, tak sedikit yang eksis berlebihan. Ini juga menyangkut masalah pribadiku yang ingin berusaha meninggalkan itu semua, hidup tanpa gadget, bermuhasabah diri,  istiqomah dalam ibadah, karena apa? karena memang ilmu agama semestinya bukan hanya dimengerti  tapi untuk diamalkan walaupun berat penuh godaan. Ampuni Aku ya Allah.

Seperti sudah menjadi hal yang biasa. Walaupun dalam keadaan berhijab, baik itu hijab syariat ataupun hijab yang hanya sekadar membungkus badan, tetapi kalau masalah eksis di sosmed masih banyak terlihat, memperlihatkan semua gaya tampilannya, kadang bilamana terlalu berlebihan, jadi malu sendiri melihatnya. Seakan sudah menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Bagaikan magnet yang menarik kuat, yang tak bisa dijauhi. Tapi saat ketukan dihati mulai ada, insyaalah sedikit demi sedikit bisa dikurangi, alangkah baiknya jika sepenuh hati untuk tidak eksis lagi, kecuali untuk kepentingan lain yang memang diperlukan.

Kebiasaan memposting foto-foto diri, foto bersama teman-teman, foto liburan keluarga, foto makanan, meliput siaran langsung acara-acara hiburan apapun juga, dimanapun juga, tak peduli ketika saat berada dalam rumah ibadah, tak lepas dari bidikan kamera ataupun ponsel. Lalu diposting, kadang dibagikan, semua itu seolah sudah menjadi hal yang lumrah. Dan, untuk apa coba? kalau bukan untuk memperlihatkan dan ingin dilihat. Memang dengan maksud dan tujuan yang tentunya berbeda niatnya. Walaupun ada niat untuk kabaikan buat sendiri, tapi belum tentu orang lain akan menilai demikian. Akhirnya timbul Suudzon.  Posting motivasi tentang kebaikanpun kadang ada saja yang berkomentar nyeleneh. Apalagi posting sesuatu yang tak semestinya, kata-kata yang terucap dari diri kita, akan memperjelas siapa dan bagaimana kepribadian kita. Maka hati-hatilah dalam berucap di sosmed.

Buat teman-teman yang telah lebih dahulu meninggalkan semua kebiasaan di sosmed yang pada ujungnya hanya akan menciptakan dosa jariyah, semoga istiqomah dalam ibadahnya, konsisten tekadnya semata-mata karena ingin ridho allah SWT. Karena seperti kita ketahui dan pahami, bagaimana dosa jariyah itu akan terus menerus menambah tumpukan dosa buat kita seterusnya, karena akan mengalir pada diri seseorang sekalipun sudah meninggal dunia.
Semoga langkah awal untukku akan terus membimbingku ke jalan yang benar. Aamiin.


#Setip Day 28



2 komentar:

  1. Makasih mba, aku juga berusaha menahan diri enggak semua foto untuk di-posting, sekedar untuk memori pengingat nanti beberapa tahun kedepannya. Bagus sebagai muhasabah untuk diri aku juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih juga jeng...semoga kita bisa saling mengingatkan terus ya...

      Hapus

Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...