Dok.Pri |
Bismillah,
Kita tidak pernah tahu bahwa rencana Allah SWT akan datang tak terduga. Penuh kejutan dan misteri, yang tak akan pernah bisa kita bayangkan sebelumnya. Kenapa?, karena allah SWT Semata-mata sedang menguji umatnya dengan ujian atau musibah. Namun di balik semua itu, tentunya akan ada hikmah yang dapat dipetik. Tidak ada jalan lain selain tetap berusaha, sabar, ikhlas, berdoa dan jangan pernah berpaling dariNYA, untuk memohon apapun yang tersirat dalam hati.
Saat saya menghadiri pengajian rutin hari Jumat kemarin, bersama Majelis Taklim Al-hikmah di lingkungan tempat tinggal saya, ibu ketua Majelis menyampaikan berita yang sangat pilu, yang tengah dialami keluarga pasangan muda Hadi Handika asal Jember dan Asih Ningrum asal Pekalongan. Anak balita mereka yang bernama Fatir Malik usia dua tahun, mengalami musibah.
Saat itu pada tanggal 1 april 2019 yang lalu, Fatir layaknya seperti anak lainnya, tumbuh dengan sehat dan lincah. Ia punya banyak teman di lingkungan tempat tinggal orang tuanya, yang hanya sebuah rumah kost sederhana. Pagi itu ia sedang asyik bermain dengan anak tetangga kostnya, kebetulan tetangganya itu, baru mengangkat panci besar berisi air mendidih dari atas kompornya dan di letakkan di bawah, entah bagaimana mulanya, tiba-tiba bocah malang itupun tercemplung ke dalam air mendidih, dalam posisi duduk di dalam panci tersebut. Sungguh tidak dapat di bayangkan alangkah tragisnya musibah yang dialami anak yang belum berdosa ini, dengan hampir sekujur tubuhnya terendam air panas.
Dok.Pri |
Fatir pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar dengan luka bakar yang cukup parah. Seluruh badan dari punggung, perut, dada, bokong dan paha hingga kaki mengalami luka terparah, sedangkan bagian lengan kirinya terkena luka bakar tingkat dua dan tiga. Langkah selanjutnya Fatir mungil ini pun harus menjalani beberapa tahap operasi. Tahap pertama yaitu "Operasi pembersihan luka" yang akan dilanjutkan dengan operasi tahap kedua yaitu " Operasi Tanam Kulit".
Betapa sedihnya musibah yang dialami keluarga pasangan Handika dan Ningsih ini, yang hanya seorang penjual Wedang Ronde. Dengan penghasilan yang tidak seberapa per harinya, ditambah beberapa hari ini ia tidak mungkin untuk berjualan, karena harus menunggui anak kesayangannya yang sedang dalam perawatan.
Dalam keadaan kebingungan mencari biaya, karena mereka tidak memiliki kartu jaminan kesehatan, sedangkan dari hari ke hari biaya perawatan akan semakin membengkak. Biaya perawatan dan biaya operasi tahap pertama yang sudah terlaksana, mencapai 40 juta rupiah, yang sama sekali belum terbayarkan hingga saat ini. Sedangkan Estimasi biaya operasi tahap kedua mencapai 17 juta rupiah, itupun belum termasuk biaya perawatan dan biaya kamar.
Pasangan ini hampir putus asa hingga berencana untuk membawa pulang anak mereka dari rumah sakit, yang hendak dibawa ke kampung halamannya. Dokter di rumah sakit tidak mengizinkan, karena luka yang cukup serius, rentan infeksi jika harus terhenti perawatannya, dan tidak memungkinkan untuk pulang dalam kondisi tersebut.
Saat beberapa perwakilan dari Ibu-ibu pengajian membesuknya, dan memberikan informasi tentang Rumah Peduli Annisa, akhirnya Asih Ningrum, ibundanya Fatir, menghubungi Rumah Peduli Annisa tersebut, dengan harapan mendapat bantuan untuk meringankan beban biaya perawatan anak mereka saat ini. Kami pun bersama seluruh jamaah Majelis Taklim yang ada di kecamatan Mengwi kabupaten Badung, Bali tentunya tak lepas dari itu, memberikan kepedulian dan sumbangan dengan menggalang dana untuk membantu ananda Fatir yang tengah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Karena ini merupakan tanggung jawab kita sebagai mahluk sosial, agar hidup untuk saling tolong menolong. Alhamdulillah, banyak yang terketuk hatinya untuk membantu, berapapun sumbangsih, infaq dan sodaqohnya tentunya akan meringankan kesulitan keluarga ini.
Akhirnya dana pun mengalir dan terkumpul dari berbagai pihak masyarakat yang ada di wilayah kami. Yang semata-mata semua adalah kehendak Allah SWT, yang telah mengetuk dan membuka hati serta batin kita untuk peduli terhadap sesama. Tidak ada yang mustahil bagi NYA untuk membukakan lebar-lebar pintu kebaikan di hati kami. Hasbunallah Wanikmal Wakil, Nikmal Maula Wanikman Nasir. " Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah sebaik-baik pelindung."
Ananda Fatir saat ini masih dirawat di ruang Unit Burn, RSUP Sanglah Denpasar. Dengan kondisi fisik yang serius dan masih trauma. Mari kita panjatkan doa buat Ananda Fatir Malik ini semoga cepat diberikan kesembuhan, diangkat rasa sakitnya, dikuatkan semuanya, diberikan ketabahan dan kesabaran buat orang tuanya, Aamiin ya rabbal alamiin.
Salam
Ira Mulya
#SETIP DAY 32
#ESTRILOOK COMMUNITY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar