Tinggal menghitung hari menuju TPS (Tempat Pemungutan Suara). Rasanya jadi deg-deg gan sendiri, seperti akan menghadapi ujian akhir yang bakal menentukan nasib diri pribadi ke depannya. Tapi, mesti ingat lho teman, satu orang yang tidak hadir di TPS, akan sangat mempengaruhi perolehan suara bagi salah satu pasangan calon, atau wakil rakyat. Makanya jangan sampai kita ngak datang ya, apalagi Golput. Ayo tentukan pilihanmu sesuai hati nurani dan akal sehatmu, pilihan kita akan menentukan nasib sebuah Bangsa dan Negara kita ini. Karena Bangsa yang dihormati dan dihargai tergantung siapa dan bagaimana Pemimpinya
Untuk memilih Presiden dan Wakilnya, mungkin tidak akan membuat kita bingung sebelumnya, karena hanya ada dua pilihan yang akan kita pilih. Tinggal mantapkan hati dimana akan berlabuh pilihan kita ini. Yang agak sedikit membuat kita pusing untuk memilih, yakni memilih wakil-wakil rakyat. Baik yang akan duduk menjadi Anggota DPR, DPRD I , DPRD II. Karena terus terang dengan banyaknya pilihan, akan membuat kita berpikir juga untuk menentukannya. Banyaknya Pamflet yang tersebar hampir di setiap ruas jalan-jalan raya, atau di setiap keramaian, memperlihatkan nama-nama mereka, yang tak lepas dengan embel-embel gelar di belakang namanya, dengan salah satu Partai yang mengusungnya, kadang lengkap dengan slogan-slogannya, guna untuk mengambil hati rakyat untuk memilihnya. Itupun menambah kebingungan kita, bakal siapa yang kita pilih?
Sementara, melihat suhu politik yang sedikit memanas sebelum hari H dari dua kubu lawan dalam pemilihan Pemimpin Negara, nampak semakin rawan dan tak terelakkan. Wajar saya kira, dalam sebuah Bangsa besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 265 juta jiwa, alangkah tidak mudahnya mengatasi pergolakan politik di dalam negerinya, disaat situasi jelang pesta demokrasi ini. Perbedaan pendapat dan debat sengit pun meluncur, bukan hanya dari dalam diri masing-masing pasangan calon, melainkan dari para pendukungnya. Perang argumentasi di sosial media menambah kian serunya babak ini. Tak jarang menimbulkan emosi yang berlebihan dari pendukung keduanya.
Bukan rahasia lagi para pendukung kedua kubu, menjatuhkan pilihannya untuk masing-masing Paslon secara terang-terangan. Tidak ada salahnya, karena itu adalah sah, keluar dari hati nurani yang paling dalam dan tentunya sudah hasil dari pola pikirnya, yang sebelumnya sudah di pertimbangkan, bagaimana langkah-langkah kedua Paslon dalam visi misinya, target dan sasaran ke depannya, yang akan membuat Negara ini menjadi Negara yang maju, berdaulat, menjaga keutuhan Pancasila berdasarkan UUD 1945, Adil dan Makmur. Tinggal dibuktikan semua dengan kepastian, bukan dengan janji manis.
Semoga tidak ada kecurangan dalam bentuk apapun, apalagi jangan sampai terdengar ada politik uang yang biasanya muncul jelang ke TPS. Dengan berbagai macam modus yang beragam. Ketidak jujuran apapun, tidak akan membuat hati para pelakunya ada dalam ketenangan, karena sesungguhnya kemenangan yang didapat ternyata bukan dari hati yang jujur para pemilihnya, melainkan ada kepentingan pribadi dibalik semua itu. Uang seratus dua ratus ribu akan mampu membuat para pemilih yang kurang memahami arti sebuah Demokrasi akan mudah tunduk dengan sogokan yang tak seberapa. Toh mereka akan hidup biasa-biasa saja, walaupun siapa pemimpin mereka. Begitu sepertinya.
Yang membuat hati ini miris, yaitu munculnya beberapa berita fitnah, dan hoak. Sebetulnya apa sih yang ada di dalam hati orang-orang yang dengan begitu mudahnya menyebarkan berita palsu. Terus terang, membuat hati dan pikiran kita menjadi lelah untuk menyimak semua ini. Apa maunya coba? ingin membuat bangsa ini terpecah belah?.Tidak ada untungnya membuat hal yang tak pantas untuk sebuah kemajuan Bangsa. Semoga Allah SWT senantiasa membukakan mata dan hati kita untuk ada dalam kejujuran dan pola pikir yang sehat, berlandaskan agama, mempunyai harkat dan martabat sebagai rakyat Indonesia yang kita cintai.
Sampai bertemu di hari yang dinantikan, semoga pilihan kita tepat sasaran, pilih pemimpin yang amanah, adil, kuat, berani, dan tegas untuk Indonesia maju dan makmur. Perbedaan adalah hal yang wajar, mari kita jaga perbedaan ini jangan sampai menjauhkan hubungan kita yang sudah terjalin dengan baik, menjadi runcing dan tajam, yang pada akhirnya akan saling sikut dan menikam di belakang.
Wassalam,
Ira mulya
#SETIP DAT 31
#ESTRILOOK COMMUNITY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar