30.08.97 |
Awalnya aku mungkin bukan pilihan hatimu, dan kamu-pun bukan pilihan hatiku. Saat Ijab kabul itu terlaksana, tak ada yang mampu menghalangi dan melebihi dari kuasa dan takdirNya. Sesungguhnya, itulah takdir yang sebenarnya.
Akhirnya aku dan kamupun mengarunginya, dengan banyak keluh kesah didalamnya. Mencoba saling memahami dan menjalin rasa. Walaupun cukup berat dilalui, tak membuat kami menjadi menyerah dan keras kepala.
Bersamamu kutekadkan sampai akhir, sehidup semati dalam bingkai kebahagiaan.Tak perlu ragu atas segala yang tersimpan dalam hati, saat dulu hati kita terpaut entah dimana, kini kian terpatri dalam jiwa dan benak yang terdalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar