Senin, 04 Maret 2019

Hikmah Dibalik Sebuah Peristiwa





Kita tidak akan pernah tahu bahwa sakit itu akan datang secepat yang tidak kita kira. Minggu lalu Tiba-tiba ada kabar bahwa kakak saya dilarikan ke rumah sakit. Berita itu datang lewat panggilan telpon, suara dari ujung sana sontak membuat saya mendadak lemas. Saudara laki-laki saya terkena serangan jantung dan saat ini masih terbaring di ruangan HCCU sebuah rumah sakit di Bandung. Duh betapa sedihnya saya, bagaimana tidak? Keluarga saya, seolah-olah menjadi langganan  dengan riwayat penyakit  jantung dan diabetes. Terbayang  keluarga saya yang terlebih dahulu berpulang karena mengalami hal ini.

Sebelumnya, rumah sakit selalu menjadi tempat yang seringkali keluarga kami kunjungi secara rutin. Sesungguhnya bukanlah suatu hal yang diinginkan untuk selalu datang kesana, mana ada sih, atau siapa orangnya? yang ingin keluar masuk rumah sakit walau semewah apapun tempat dan pelayanannya. Atau siapa yang mau sakit? Pastinya tidak ada yang mau bukan? Tetap saja tempat itu tidak menarik, karena tidak ada yang lebih berharga selain  memiliki badan yang sehat dan tidak berpenyakit.  Salahnya kita selalu ingin mengikuti hasrat dari hati kita yang menggebu, bahkan  kita tahu bahwa itu salah dan tidak baik untuk kesehatan. Ingin dihindari, tapi tidak bisa menolaknya, karena keinginan yang kuat mengalahkan akal sehat kita. Setelah tiba-tiba didera sakit  dan harus menjalani pengobatan yang rutin, baru kita sadar atas semua gaya hidup yang kurang tepat. Ujungnya kita harus memulai pengobatan rutin ke rumah sakit sampai sembuh sesuai yang diinginkan. 

Suami saya yang bekerja di rumah sakit-pun pernah bilang, rumah sakit itu, seandainya bisa dihindari, hindarilah! tapi bagaimana bisa kita hindari kalau dokter sudah memvonis dan kita butuh pengobatan? Terus saya balik berkata "datang kesana sebagai pasien dan sebagai pegawai tentu sangatlah berbeda,  baik rasa maupun tujuannya". Kalau sebagai pasien disanalah kita akan bertemu dengan orang-orang yang sama kebutuhannya dengan kita, butuh pengobatan dan penanganan dari dokter dan paramedis, merasa senasib dan sepenanggungan, dan berharap pada suatu keajaiban dari Allah SWT yaitu kesembuhan. Dan kalau datang sebagai pegawai malah berlipat ganda kebaikan yang didapat, melayani berbagai macam orang-orang yang mengadukan keluhannya dengan tulus dan ikhlas saja sungguh patut diacungi jempol, imbalan lainnya adalah pahala kebaikan. Karena tidak jarang, disaat kita butuh pelayanan yang baik, ramah dan hangat dari paramedis, ternyata tidak kita dapatkan!

Satu persatu keluarga saya mengalami penyakit yang sama, saya tidak berharap itu akan menimpa saya juga, tapi dari kejadian yang terus-menerus ini, saya mencoba merubah pola hidup saya dan keluarga kecil saya, karena untuk hidup sehat itu butuh perjuangan dan tekad yang kuat. Seperti ungkapan " lebih baik mencegah daripada mengobati " hal itu benar adanya. Jangan setelah semua terjadi baru kita sadari, akhirnya penyesalanlah yang didapat. Sewaktu kita diberikan kesehatan, kadangkala kita terlena dengan gaya hidup yang kurang baik, mengkonsumsi makanan cepat saji yang berlebihan, makanan yang berlemak tinggi, merokok, ngopi, kurang berolahraga, tidur terlalu malam dan lainnya, yang sebetulnya kita tahu bahwa itu tidak baik untuk kesehatan dan tubuh kita, tapi masih tetap kita langgar. Jika kita cermati banyak kebaikan yang terabaikan, semua karena apa ? Karena kita belum sadar dengan semua itu, dan rasa sakit belum menyerang. Akhirnya ketakutan akan mengalami hal serupa membuat semua keluarga besar saya, menerapkan langkah-langkah untuk berubah, ternyata untuk berubah itu sebelumnya harus menemui rasa takut dulu.



Kejadian-kejadian yang keluarga saya alami sungguh amat menggugah hati saya, dan membuat kami semua menyesal dengan segala pola hidup yang salah. Dan tentunya membuat kita ingin hidup sehat penuh makna. Karena sehat itu adalah harta yang tak ternilai harganya. Dari  semua itu ada hikmah yang yang patut saya petik yakni " Jika tidak ingin berhubungan dengan rumah sakit, hiduplah dengan sehat "

Ira Mulya

1 komentar:

  1. saya termasuk orang yang kalau makan suka sembarangan sih mbak. baca ini jadi reminder buat saya juga. sehat itu mahal. sudah semestinya dijaga.

    BalasHapus

Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...