Minggu, 17 Maret 2019

Review Buku The Count Of Monte Cristo



Edmond Dantes adalah seorang pelaut muda berusia 19 tahun di sebuah kapal bernama La Pharaon. Kariernya yang sedang menanjak membuat iri salah satu temannya dalam kapal itu, yang bernama Danglars berusia 26 tahun. Saat kapal bersandar di pelabuhan Marseilles Perancis, Edmond Dantes membawa kabar berita kepada si empunya kapal yaitu Tuan Morrell bahwa sang kapten kapal meninggal dunia dalam pelayaran pulang. Setelah itu pemilik kapal pun lantas memilihnya dan menjadikannya sebagai kapten kapal untuk menggantikan sang kapten yang telah meninggal tersebut.

Sontak hal tersebut membuat hati Danglars bertambah panas, yang dirasa bahwa dirinya lah yang pantas untuk dijadikan kapten kapal. Tanpa diduga Danglars bertemu dengan Fernand Mondego yang tengah patah hati karena gadis yang dicintainya, sekaligus merupakan sepupunya sendiri bernama Mercedes, adalah tunangan dari Edmond Dantes, bahkan mereka akan segera menikah. Dan saat itu, seorang bernama Caderousse, tetangga dari Edmond Dantes merasa iri hati atas segala rejeki yang datang kepada Dantes, yang awalnya tumbuh dikalangan menengah ke bawah, tiba-tiba akan segera diangkat menjadi kapten kapal dan akan menikahi gadis cantik pujaan hatinya, sudah pasti karirnya akan cepat melesat bak anak panah dan kebahagiaan ada dalam genggamannya. Kondisi itulah yang membuat Danglars, Fernand Mondego dan Caderousse merencanakan niat jahatnya, untuk menjatuhkan Edmond Dantes.

Mereka bersekongkol menjebloskan Edmond Dantes ke dalam penjara bawah tanah Chateau D'If dengan sebuah pengkhianatan dan fitnah. Tuduhan bahwa dia seorang pengikut Kaisar Napoleon Bonaparte yang dibuang oleh Raja Louis XVII, berawal saat sang kapten ada dalam keadaan sekarat,  Ia menitipkan sebuah paket untuk dibawa ke Pulau Elba,(Tempat pembuangan Kaisar Napoleon Bonaparte) disana Edmond bertemu dengan sang Kaisar yang ternyata, menitipkan sepucuk surat untuk disampaikan kepada seorang simpatisannya di Paris. Bukti bahwa Edmond membawa surat itulah yang dijadikan senjata oleh Danglars untuk dilaporkannya kepada Jaksa Penuntut Umum Villeport dan mengatakan bahwa Edmond seorang mata-mata Sang Kaisar yang merupakan musuh dari Raja Louis XVII.

Edmond Dantes ditangkap berdasarkan laporan Danglars, dengan barang bukti sepucuk surat yang belum sempat disampaikannya. Villeport menyita surat itu, lalu membakarnya setelah selesai Ia baca. Isi surat itu jelas akan ada hubungannya dengan karir Villeport selanjutnya, setidaknya akan mengancam karirnya yang akan hancur sebagai Jaksa Penuntut Umum. Karena surat itu tak lain ditujukan kepada ayahnya sendiri yang merupakan pengikut dari Kaisar Napoleon Bonaparte. Villeport seolah tidak mau menerima kenyataan bahwa ayahnya lah yang justru menjadi pengikut setia Sang Kaisar. Karena semua itu tidak ingin terjadi terhadapnya dan Edmond Dantes sebagai saksi dari semua itu, akhirnya Edmond pun di buang ke sebuah pulau yang merupakan penjara bawah tanah, tanpa kesalahan apapun dan tanpa melalui proses pengadilan. Ia mendekam selama 14 tahun dalam gelap dan dinginnya tembok penjara yang mengerikan.

Dalam penjara ia bertemu dengan seorang Abbe Faria yang hendak melarikan diri dengan cara menggali tanah dalam sel nya, dan tanpa sengaja tanah yang ia gali terhubung ke dalam sel Edmond Dantes. Mereka pun bertemu dan bersahabat. Abbe Faria mengajarkan banyak hal kepadanya, hingga suatu ketika Abbe meninggal, dan saat mayatnya hendak dilempar ke laut oleh para sipir, entah darimana datangnya pikiran itu, tiba-tiba Edmond  menggantikan posisi Abbe Faria dalam karung tersebut hingga diceburkannya ke dalam laut. Edmond pun bebas setelahnya.

Hal yang ingin ia capai setelah kebebasannya yakni, menelusuri sebuah peta yang diberikan Abbe Faria, peta sebuah pulau yang bernama Monte Cristo. Dan peta itu membuktikan segalanya dan menguak kebenaran yang selama ini menjadi misteri bagi setiap orang yang mencarinya dan ingin memilikinya yaitu harta karun. Dan saat itu harta karun yang diceritakan Abbe Faria telah menjadi miliknya dan dengan harta itu ia akan melakukan aksi balas dendamnya kepada orang-orang yang telah menjebloskannya ke dalam penderitaan yang panjang, dalam penjara yang nyaris membuatnya gila. Dengan bekal harta karun yang tak ternilai harganya itu ia merubah namanya menjadi The Count Of Monte Cristo. Aksi balas dendamnya yang sangat sistematis, rapi, dan sangat hati-hati dan terencana membuat kejutan hebat bagi orang-orang yang dulu telah memfitnahnya.

Nah, itulah sebagian kecil dari cerita dalam Buku klasik karya Maestro Besar Alexandre Dumas pada  tahun 1844 dengan judul asli The Count Of Monte Cristo, berbahasa Perancis. yang sampai kini masih menjadi bacaan yang populer dan telah diterjemahkan ke dalam 100 Bahasa, 7 kali dibuat film, baik itu layar lebar maupun serial di televisi. Saya membaca Buku ini dari penerbit Pustaka Jaya, tahun 1992 cetakan kedua dengan ketebalan halaman 790.

Buku ini termasuk ke dalam buku terbaik yang patut dibaca, dikemas dengan sangat menarik dengan penuh Intrik, petualangan, fitnah, pengkhianatan, cinta, belas kasihan dan balas dendam yang harus dibayar. Walaupun rada sedikit berliku-liku, dengan banyaknya tokoh-tokoh yang muncul dan agak njelimet dan membingungkan pada awalnya, tapi setelah terungkap satu demi satu, sungguh akan membuat anda terlena dengan kisahnya, dan akan dibuat penasaran. Satu kali membaca, mungkin tidak akan cukup untuk membuat anda puas, karena ceritanya yang luar biasa. Pertama saya baca saat usia 17, tahun 1991 dan tidak pernah membuat saya bosan. Banyak makna positif dan pelajaran yang patut kita contoh dari Buku Klasik yang fenomenal ini. Mari kita petik satu hikmah dibalik Buku ini yakni," Ketamakkan hanya akan menjerumuskan kita ke jurang yang paling dalam pada akhirnya". Dan, "Apa yang kita tanam, akan menuai hasil".

#SETIP
#DAY 19


Ira Mulya








4 komentar:

  1. Wah, buku favorit mba ya😊

    BalasHapus
  2. Saya baru tahu sama buku ini. Padahal populer. Terima kasih telah mengenalkannya kepada saya mbak :))

    BalasHapus
  3. Sy baru saja liat filmnya.. Luar biasa, d channel HBO

    BalasHapus

Film-film yang Tunda Tayang di Tahun 2020

          Tahun 2020 adalah tahun yang sangat kelam. Dimana, wabah virus Corona tengah melanda seluruh belahan bumi. Meruntuhkan segala ben...